Selain Olahraga, Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Berpotensi Meningkatkan Memori Otak

JAKARTA – Orang dewasa yang lebih tua, menurut para peneliti, yang menghabiskan waktu lebih banyak menyelesaikan pekerjaan rumah memiliki volume otak lebih besar.

Menurut studi Baycrest belum lama ini otak akan lebih sehat terutama kuat pada kesehatan kognitif ketika lebih meluangkan waktu menangani pekerjaan rumah. Noah Koblinsky, penulis utama studi dan Exercise Physiologist and Project Coordinator di Baycrest’s Rotman Research Institute mengatakan:

“Para ilmuwan sudah tahu bahwa olahraga memiliki dampak positif pada otak. Tetapi penelitian kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa hal yang sama mungkin berlaku untuk pekerjaan rumah tangga.”

Diterbitkan dalam jurnal BMC Geriatrics, para ahli menggali bentuk-bentuk aktivitas fisik yang berkontribusi terhadap kesehatan otak. Tujuannya untuk mengembangkan strategi dan mengurangi risiko penurunan kognitif serta demensia pada orang dewasa yang lebih tua.

Kemudian penelitian menyorot hubungan antara pekerjaan rumah tangga, volume otak, dan kognisi dalam 66 partisipan usia dewasa tua yang sehat secara kognitif. Para partisipan diminta datang tiga kali untuk menjalani evaluasi kesehatan, pencitraan struktur otak, dan penilaian kognitif.

Pada fase evaluasi, partisipan diwawancara mengenai rentang waktu yang mereka habiskan untuk pekerjaan rumah tangga seperti merapikan, membersihkan debu, menyiapkan makanan, berbelanja, merawat halaman rumah, perbaikan, dan pengasuhan.

Dari hasil wawancara ditemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua banyak menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas tersebut. Diluar dari rutinitas olahraga, bagian otak yang berperan utama dalam menyimpan memori dan pembelajaran kondisinya baik.

Kondisi baik pada hipokampus terlibat dalam banyak aspek kognitif. Temuan lainnya, beberapa individu memiliki volume otak yang lebih besar dan lebih mungkin melakukan pekerjaan rumah tangga.

Kondisi lain yang positif dari aktivitas di rumah berkaitan dengan kesehatan jantung. Bisa jadi pekerjaan rumah berefek positif pada jantung dan pembuluh darah setara dengan latihan aerobik intensitas rendah.

Dengan mengerjakan aktivitas rumah tangga, perencanaan dan pengorganisasian mendorong pembentukan koneksi saraf baru dari waktu ke waktu. Artinya, kondisi kognitifnya baik.

Peneliti mengukur seluruh volume otak yang berkaitan dengan memori, perhatian kerja, kecepatan proses, dan fungsi eksekusi. Dengan model analisis varians mutivariat (MANOVA) dan analisis regresi untuk menyelidiki hubungan dengan volume hipokampus serta lobus frontal.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga merupakan aktivitas fisik yang berisiko rendah.

Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan sejumlah efek positif, termasuk kekuatan daya ingat, kesehatan jantung, dan –meski dalam penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan- berpengaruh pada aspek kognitif.