143 Nakes di Kudus Terpapar COVID-19, Satgas Minta Bantuan ke Kemenkes
KUDUS - Jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 143 orang. Mereka sebelumnya terlibat dalam penanganan pasien terpapar saat kasus di Kudus tengah melonjak.
"Para nakes tersebut terpapar pada periode dimana terjadi lonjakan pasien COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebagian besar melakukan isolasi mandiri dan yang dirawat berkisar 15 orang," kata Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Antara, Senin, 31 Mei.
Nakes yang terpapar COVID-19 berasal dari berbagai fasilitas kesehatan seperti 14 puskesmas dan tiga dari rumah sakit. Tenaga kesehatan yang menjalani perawatan, rata-rata memiliki keluhan seperti demam, infeksi pernafasan dan pencernaan.
Dengan kejadian ini, Dinkes Kudus juga tengah menginventarisasi kebutuhan tenaga kesehatan untuk diajukan bantuan kepada Kementerian Kesehatan dengan harapan ada tambahan tenaga kesehatan merawat pasien COVID-19.
Baca juga:
- Mau ke Jakarta atau Surabaya dari Purbalingga Naik Pesawat? Kini Bisa, Pesawatnya Citilink
- Dinkes Purbalingga Catat Kesembuhan Pasien COVID-19 Hari Ini 5.219 Orang
- Jubir Menhan Prabowo Respons Isu Mafia Alutsista Mister M: Siapa Jenderal itu?
- Galang Dana Beli Kapal Selam, Kemenhan: Negara Menangkap Pesan Semangat Patriotisme untuk Gotong Royong
Upaya lain juga terus dilakukan seperti menggandeng organisasi profesi menambah sumber daya manusia di beberapa rumah sakit. Beberapa rumah sakit swasta di Kudus juga mulai merekrut tenaga baru untuk memenuhi kebutuhan.
Hal terpenting, kata dia, masyarakat juga mematuhi protokol kesehatan lebih ketat lagi, sehingga tidak terjadi kasus penularan COVID-19 yang baru.
Kabid Keperawatan RSUD Loekmono Hadi Kudus Edy Susanto membenarkan bahwa di RSUD Kudus memang ada tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 25 orang.Sebanyak empat orang di antaranya menjalani perawatan dan lainnya isolasi mandiri.
Tenaga kesehatan yang menjalani isolasi mandiri, katanya, juga mendapatkan suplai vitamin untuk meningkatkan daya imunitas dan pemulihan kesehatannya.