Jubir Menhan Prabowo Respons Isu Mafia Alutsista Mister M: Siapa Jenderal itu?
KRI Nanggala-402 (DOK INSTAGRAM PRABOWO)

Bagikan:

JAKARTA - Isu mafia alat utama sistem senjata (alutsista) dengan aktor mister M direspons Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Inisial diduga mafia alutsista ini muncul usai tenggelamnya KRI Nanggala-402.

“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat berterimakasih bila Bu Connie menyebutkan dan membuka saja siapa Mafia yang dia sebut berinisial Mister M, bila perlu laporkan tindakan yang bersangkutan ke KPK atau kepolisian. Jangan sampai sekedar menjadi rumor dan fitnah,” kata Prabowo lewat juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Minggu, 9 Mei 

“Termasuk yang dia sebut ada industri pertahanan bayangan, sebutkan saja Jenderal yang dia sebut-sebut bermain itu siapa? Apalagi Bu Connie menyebutkannya dengan embel-embel tidak memperoleh pengetahuan yang cukup terkait itu, kasihan banyak jenderal yang baik-baik di Kemhan dan TNI yang menginginkan perubahan mendasar dan menguatkan pertahanan RI menjadi lebih baik namun menjadi korban tuduhan dan rumor yang disampaikan oleh Bu Connie,” papar Dahnil.

Dia menegaskan, tradisi akademisi itu adalah jujur dan menyampaikan sesuatu didasari oleh fakta dan data bukan rumor apalagi fitnah. 

“Akademisi bisa salah namun tak boleh berbohong. Jadi, kami akan  sangat berterimakasih agar Bu Connie menyebut saja mafia-mafia itu, dan kita dukung agar ditindak secara hukum, karena sejak awal menjadi Menteri Pertahanan, Pak Prabowo Subianto selalu mewanti-wanti tidak ada tempat bagi siapa pun yang mau bermain-main dalam upaya modernisasi alutsista karena ini terkait dengan eksistensi Indonesia sebagai bangsa, kewibawaan Indonesia sebagai negara. Beliau ingin semua upaya modernisasi alutsista dilakukan dengan akuntabel dengan tetap menjaga kepentingan nasional,” papar Dahnil mewakil Menhan Prabowo. 

Mister M yang Ramai Dibicarakan

Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakri mengatakan ada sosok yang berpengaruh dalam pengadaan sistem persenjataan prajurit. Kata dia, munculnya mafia bisnis dalam sistem pertahanan nasional tersebut makin memerburuk persoalan alat utama sistem pertahanan atau alutsista TNI.

"Ada (mafia bisnis dalam sistem pertahanan nasional), (sebut saja) Mister M," tuturnya dalam diskusi virtual, Minggu, 25 April.

Namun Connie tak menerangkan lebih detail mengenai sosok yang dimaksud. Meski demikian, dia membeberkan menemukan sengkarut alutsista TNI. Salah satunya terkait proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan).

"Saya juga menemukan dan siapa yang mau buka. Menurut saya ini bagian dari korupsi. Jangan salah loh, pertama dia beli Hilux utuh, yang diambil hanya sasis, kemudian yang lain-lain dijual kembali. Padahal yang di-charge itu harga satu mobil itu. Kemudian saya pernah lihat 200 mobil (Hilux) yang datang," ucapnya.

Di samping itu, Connie juga menyinggung mengenai kerja sama pembuatan jet tempur Indonesia-Korea bertajuk Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Kerja sama tersebut berpotensi menemui jalan buntu, sebab Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut.

"Soal KFX-IFX dari awal program itu berjalan, saya menentang. Ayok mundur ke 2009, ada dokumen tidak bisa bohong. Saya menentang karena ini tidak masuk akal saya, bagaimana mungkin bangun sebuah kerja sama fighter jadinya 18 tahun lagi. Kita cuma punya hak 20 persen dari teknologi. Lalu, anehnya belum apa-apa sudah langsung belanja-belanja, lah sekarang kemungkinan itu tidak jadi kita akan rugi lebih besar," jelasnya.

Namun, kata Connie, kalaupun akan dilanjutkan potensi kerugian yang dialami Indonesia akan jauh lebih besar. Bahkan saat alutsista tersebut jadi, alat tempur ini akan jauh tertinggal.

"Tetapi kalaupun kita teruskan, saya kasih tahu aja, saat kita punya itu jadi, orang sudah nyampe generasi 7 pesawat tempurnya. Jadi banyak hal diputuskan tidak masuk akal buat saya," ucapnya.

Karena itu, Connie menantang untuk mengaudit proyek KFX-IFX tersebut untuk mengetahui siapa yang memutuskan proyek KFX-KLX dijalankan. Termasuk, mengaudit komite kebijakan industri pertahanan (KKIP).

"Sekarang Berani tidak mengedit KKIP? Tahu tidak siapa saja di situ? Jadi menurut saya kalau kita betul-betul mau ngomongin pertahanan yang betul murni, memikirkan tentang kekuatan angkatan bersenjata, dan kepentingan nasional Indonesia, serta menyiapkan roadmaps yang baik sesuai visi presiden di 2013 harusnya mudah. Tetapi sekali lagi, pemain-pemain enggak perlu itu (harus) out," tuturnya.

CATATAN REDAKSi:

Judul ini berubah dari sebelumnya Menhan Prabowo Respons Isu Mafia Alutsista Mister M: Siapa Jenderal itu?

Redaksi memohon maaf atas kesalahan pengutipan narasumber yang mewakili berita ini