Pensiun, Doni Monardo Ingatkan Kepala BNPB Ganip Warsito Banyaknya Bencana di Indonesia

JAKARTA - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan serah terima jabatan kepada Kepala BNPB yang baru dilantik, Ganip Warsito.

Dalam sambutannya, Doni menyebut Indonesia, selain sedang menghadapi pandemi COVID-19, juga masih sering menghadapi bencana. Mulai dari gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, erupsi gunung berapi, hingga ancaman hidrometeorologi.

"Kita juga masih menghadapi sejumlah persoalan yang belum selesai dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi di berbagai daerah karena begitu seringnya bencana terjadi," kata Doni di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 25 Mei.

Doni mengingatkan kembali soal Bank Dunia (World Bank) yang menyebut Indonesia sebagai salah satu dari 35 negara dengan tingkat ancaman tertinggi di dunia.

"Setiap tahun, kita mengalami kerugian ekonomi sekitar 22 Triliun rupiah akibat bencana yang selalu saja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," ujar Doni.

Namun, Doni menyebut beratnya tugas BNPB untuk menanggulangi bencana dibantu oleh kinerja para ASN-nya. Menurut Doni, ASN dan semua pegawai BNPB merupakan kalangan sipil tetapi berjiwa militan.

Ditambah, tugas di BNPB adalah pekerjaan yang membutuhkan stamina yang kuat dan juga memerlukan keteguhan hati karena menghadapi begitu banyak persoalan yang tidak mudah di daerah ketika bencana terjadi. 

"Pak Ganip, saya katakan bahwa BNPB ini ibarat Kopassus. Bahkan, dalam kondisi darurat dan penanganan bencana di berbagai daerah, nyaris tidak pernah istirahat. Bapak menghadapi kalangan sipil tetapi yang berjiwa militan," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Letjen TNI Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Doni Monardo yang pensiun.

Pelantikan ini digelar di Istana Negara pada Selasa, 25 Mei sekitar pukul 10.25 WIB. Acara ini tetap mengikuti protokol kesehatan ketat dan dihadiri undangan terbatas.

Ganip lahir di Magelang, 23 November 1963. Ia merupakan lulusan akademi militer pada tahun 1986 dan jabatan terakhirnya adalah Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) sejak 1 Februari 2021.