Pembangunan Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut, Jokowi Minta Diuji Coba di 2022
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Progres atau perkembangan pembangunan proyek ini sudah di atas 70 persen. Karena itu, ia menargetkan pada awal tahun 2022 sudah masuk ke tahapan operasional dan pada akhir tahun 2022 sudah bisa diujicobakan.
Dalam kunjungannya Jokowi didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain itu juga turut mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, dan Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiao Qian.
Titik pertama yang dikunjungi adalah Casting Yard #1 yang tepatnya berada di Kelurahan Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Kemudian, Jokowi juga meninjau lokasi Tunnel #1 kereta cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Km 5+500 Tol Jakarta-Cikampek, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. Adapun terowongan yang memuat dua lintasan kereta cepat tersebut memiliki panjang 1,8 kilometer dan melintas di bawah tol Jakarta-Cikampek.
"Progress sampai hari ini tadi dilaporkan kepada saya telah selesai 73 persen. Dan nanti tahun depan awal sudah masuk ke persiapan untuk operasi. Dan diharapkan di akhir tahun 2022 kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa diujicobakan. Tentu saja setelah uji coba langsung masuk ke operasi, ke operasional," katanya saat mengunjungi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Selasa, 18 Mei.
Di samping itu, Jokowi berharap Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terintegrasi dengan LRT dan MRT di Jakarta. Tujuannya agar bisa mengefisienkan waktu.
"Sehingga ada efisiensi waktu, kecepatan, sehingga ini menjadi sebuah daya saing atau competitiveness bagi negara kita untuk bersaing dengan negara-negara lain," jelasnya.
Jokowi juga menekankan bahwa harus ada proses transfer teknologi dalam pembangunan kereta cepat tersebut. Ia meminta sumber daya manusia Indonesia mampu menangkap dan mengambil ilmu dari pembangunan proyek kereta cepat ini.
"Kita harapkan nanti apabila sudah diputuskan akan diperpanjang sampai ke Surabaya, kesiapan SDM-SDM kita sudah memiliki pengalaman," tuturnya.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan seluruh tunnel atau terowongan akan selesai pada akhir tahun ini. Direktur Manajemen Proyek Kereta Cepat, Allan Tandiono mengatakan saat ini sudah delapan dari 13 terowongan yang selesai pembangunannya.
Baca juga:
- Luhut Minta KPK Awasi Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung: Saya Lihat Banyak yang Bisa Dihemat
- Kabar Gembira dari KCIC, Pembangunan 13 Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Akhir Tahun Ini
- Dapat Guyuran Dana 290 Juta Euro, Jaringan Kereta Eurostar Kebut Layanan London-Paris-Amsterdam
- 180.000 Orang per Hari Akan Naik LRT Jabodetabek Mulai Juni 2022
"Kabar baik Bapak Presiden, dua hari lalu tunnel 11 sudah tembus, jadi per minggu ini sudah 8 terowongan yang tembus dan targetnya di akhir tahun semua terowongan selesai. Jadi target menuju masa operasi di akhir tahun depan," katanya saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Selasa, 18 Mei.
Allan mengatakan tunnel 1 Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer (km) yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500 menjadi pertama yang diresmikan. Terowongan ini juga menjadi satu-satunya terowongan yang menggunakan tunnel boring machine (TBM) sama seperti di MRT Jakarta.
Lebih lanjut, Allan berujar yang membedakan TBM di MRT Jakarta dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah size atau ukurannya. Dalam proyek ini, size yang digunakan adalah 13,19 meter dan terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia. Bahkan, sudah terbukti, dan diberikan sertifikat oleh MURI.
"Ini (berada) 25 meter dari bawah dan terowongan ini meng-crossing Tol Jakarta-Cikampek dengan demikian menggunakan TBM untuk menjaga tanah tidak bergerak di atas seperti MRT Jakarta, karena jalan tol tidak boleh terganggu," tuturnya.
Kata Allan, timeline waktu pengerjaan untuk pembangunan tunnel yang panjangnya 1,8 km ini memakan waktu selama 14 bulan dimulai dari Oktober 2019 sampai Desember 2020. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan finishing untuk pembukaan atau launching.
"Nanti ditutup sama seperti MRT. Yang patung pemuda ditopang, setelah jadi ditutup. Nanti ini juga akan ditutup rapi. Sampai akhir tahun itu yang akan kami kejar. Juga akan dipasang drainase dan pemasangan kabel untuk sistem persinyalan dan lain-lain. Untuk sistem fasilitas operasi kereta api," katanya.