Galang Dukungan Internasional untuk Palestina, Status DK PBB Indonesia Jangan Cuma Pajangan
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Netty Prasetiyani Aher, mengutuk aksi pendudukan dan kekerasan yang dilakukan militer Israel terhadap rakyat Palestina. Menurutnya, tindakan Israel ini merupakan pelanggaran HAM berat yang harus dihentikan secepatnya.
Anggota Komisi IX DPR itu pun meminta pemerintah Indonesia terlibat aktif dalam menyelesaikan masalah Palestina.
"Sebagai negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus terlibat aktif menghentikan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina. Terutama, banyak korban yang merupakan warga sipil, perempuan dan anak-anak," ujar Netty kepada wartawan, Senin, 17 Mei.
Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga harus mendorong lahirnya gerakan internasional untuk menciptakan perdamaian di Palestina. Menurut Netty, peran Indonesia sangat dinanti-nanti dunia internasional mengingat posisinya saat ini sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Posisi sebagai anggota tidak tetap DK PBB harus benar-benar dimanfaatkan untuk menggalang dukungan internasional. Jangan sampai status tersebut hanya jadi pajangan yang tidak memiliki dampak apa-apa terhadap perdamaian di dunia," sindir ketua DPP PKS itu.
Baca juga:
- Ingat! Pemudik yang Pulang ke Jakarta Bakal Di-Screening di RT-RW
- Indriyanto Seno Adji Dilaporkan ke Dewas KPK, Diduga Tak Adil soal TWK
- Kapolda Metro Ultimatum Pemudik Masuk, Tak Lengkapi Surat Bebas COVID-19 Siap-siap Dikarantina
- Airlangga Wanti-wanti, Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Sumatera Paling Tinggi
Apalagi, tambah Netty, konstitusi juga telah mengamanatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hal itu perlu selalu diingat.
"Bentuk dukungan pemerintah terhadap Palestina menurut saya tidak cukup hanya dengan seruan dan kutukan, tapi harus ada aksi konkret yang punya dampak signifikan. Ini bukan lagi soal Palestina maupun Israel tapi sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan perdamaian di dunia" ujarnya.
Sebagaimana yang telah dilaporkan hingga Sabtu pagi setidaknya ada 137 warga Palestina yang meninggal, termasuk 36 anak-anak. Sementara itu sebanyak 920 orang cedera.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.