Konglomerat Chairul Tanjung Gelontorkan Rp317 Miliar, Tambah Kepemilikan Saham di Garuda Indonesia

JAKARTA - Konglomerat Chairul Tanjung melalui PT Trans Airways kembali menambah kepemilikan sahamnya di maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. Sang taipan pemilik CT Corp tersebut menggelontorkan ratusan miliar untuk aksinya ini.

Dikutip dari keterbukaan informasi Garuda Indonesia di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 11 Mei, Finegold Resources Ltd telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam emiten bersandi GIAA tersebut kepada PT Trans Airways.

Adapun Jumlah saham yang dialihkan tersebut sebanyak 635.739.990 lembar atau 635,73 juta. Adapun, harga pelaksanaan transaksi itu sebesar Rp499 saham.

Dengan demikian, total nilai transaksi itu mencapai Rp317,23 miliar dan dilakukan pada 6 Mei 2021. Dari transaksi itu, maka total kepemilikan saham Trans Airways atas GIAA bertambah menjadi sekitar 7,31 miliar saham GIAA atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan perseroan, dari sebelumnya sekitar 6,68 miliar saham atau setara dengan 25,81 persen.

"Status kepemilikan saham langsung," ujar Direktur Utama Trans Airways Warnedy.

Adapun, Trans Airways merupakan perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung. Sebagai informasi, pada awal mulanya Trans Airways memborong saham GIAA dari tiga sekuritas yang berperan menjadi underwriter di initial public offering (IPO) yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, serta PT Danareksa Sekuritas.

Trans Airways membeli sebanyak 10,88 persen saham GIAA dijual dengan harga Rp 620 per saham pada 2012. Harga tersebut lebih rendah daripada harga jual saat IPO, yaitu Rp 750 per saham.

Pada penutupan perdagangan Senin 10 Mei kemarin, saham GIAA parkir di level Rp320 per saham, tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya.