Dosen UI 'Tampar' Fadli Zon Hingga Ekonom Rizal Ramli Soal TKA China, Jangan Bohong

JAKARTA - Dosen dan Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando meminta elite Gerindra Fadli Zon hingga Ekonom Rizal Ramli untuk berhenti tebar fitnah soal kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Indonesia. 

Apalagi, narasi yang dibangun dihubung-hubungkan dengan mudik yang saat ini dilarang keras pemerintah Indonesia. Bahwa di tengah larangan mudik, pemerintah justru mengizinkan TKA China masuk ke Indonesia.

"Agar terdengar dramatis, kedatangan TKA dihubungkan dengan umat Islam yang dilarang mudik ketemu keluarga sementara kaum imigran justru masuk ke Indonesia,"

"Pemerintah--menurut Rizal Ramli-- Indonesia sangat pro China dan untuk menutupi isu ini pemerintah sangat membesar-besarkan Islam radikal," kata Ade Armando di Youtube Cokro TV dikutip VOI, Senin, 10 Mei. 

Logika berpikir seperti ini jelas salah besar. Apalagi disebut-sebut 17 juta WN China sudah masuk dan berdiam di seluruh wilayah Indonesia. 

Menurut Ade Armando, data paling awal tenaga kerja yang dibutuhkan pemerintah Indonesia berjumlah 300 ribu orang dan bekerja di proyek-proyek strategis. Ini juga melalui serangkaian prosedur yang harus dilewati. 

"Pemerintah sudah menetapkan bahwa TKA yang boleh masuk Indonesia hanya yang terkait proyek strategis nasional dan objek vital, bantuan medis dan kemanusian. Membandingkan ini dengan larangan mudik sama sekali tidak masuk akal. Semua pekerja China sudah menjalani serangkaian prosedur kesehatan. Meraka tidak datang bertumpuk-tumpuk, mereka datang karena investasi China di Indonesia alami peningkatan pesat," tegas Ade Armando. 

China, sambungnya, merupakan salah satu kekuatan ekonomi raksasa dunia. Pada 2020 China masuk sebagai negara ketiga dengan invetasi terbesar di Indonesua di bawah Jepang dan Singapura. 

"Dalam 5 tahun terakhir investasi china naik langsung 560 persen dari 0,63 miliar dolar AS menjadi 3,51 miliar dolar AS pada 2020. China membawa cuan yang dibutuhkan bangun Indonesia," tegas Ade Armando. 

Dengan data ini maka semua proyek strategis banyak melibatkan TKA China termasuk pembangunan infrastruktur. Rinciannya, pembangunan jalan tol sampai 2014 sepanjang 862 KM. Pada 2015 sampai Juni 2019 sepanjang 980 KM. Target akhir 2015-sekarang adalah 1.461 KM.

"Jumlah TKA enggak sampai berjuta-juta orang. Pada 2020 sebanyak 100 ribu orang bukan 17 juta orang seperti dalam hayalan kadrun. China adalah mitra dagang, mereka bukan datang untuk menjajah. Selesai proyek kembali ke negaranya,"

"Begitulah kaum kadrun tak kunjung mereka berhenti menyebar fitnah. Gunakan akal sehat karena hanya dengan akal sehat negara ini akan aman," demikian Ade Armando.