Bahlil Ingin Bangun Kawasan Industri di Lebak, Bupati Siapkan 3.000 Hektare Lahan

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menaruh perhatian khusus pada pengembangan provinsi paling barat Pulau Jawa, Lebak, Banten. Sebab, kabupaten ini juga memiliki potensi yang sama dengan wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah dengan unggulan Kawasan Industri Terpadu (KIT).

Terdapat tanah seluas 3000 hektare di Kawasan Industri Cileles yang siap dipakai, sehingga dapat dikembangkan untuk menarik investor. Lokasi tersebut terletak 300 meter dari rencana pintu tol Cileles dan 6 kilometer dari rencana pintu tol Bojong.

Kata Bahlil, Kementerian Investasi/BKPM tidak hanya memiliki kewajiban untuk memfasilitasi investor yang akan berusaha di Indonesia, namun juga mendorong infrastruktur dan fasilitas pendukung investasi. Banyaknya kawasan industri di Indonesia akan menambah pilihan bagi investor, serta meningkatkan daya saing Indonesia dibanding negara lain. 

"Kami akan buat masterplan pengembangan Kawasan Industri Terpadu di Lebak. Akan didorong seperti KIT Batang. Akses dekat pintu tol Bojong (Serang-Panimbang Fase 2) selesai 2023," katanya, dalam keterangan resmi, dikutip Senin 10 Mei.

Selain itu, kata Bahlil, Lebak juga memiliki peluang pengembangan proyek percontohan perikanan, terutama ikan patin, menggunakan teknologi. Konsepnya akan memberdayakan masyarakat sekitar dengan sistem plasma inti. Lahan yang tersedia sebesar 13 hektare.

Kata Bahlil, pembangunan tol Serang-Panimbang dapat membuka kawasan-kawasan ekonomi baru. Karena membuka konektivitas antara Jakarta-Cilegon-Rangkasbitung di wilayah Banten ini.

"Adanya kawasan industri di sini akan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah Lebak, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberdayakan pelaku usaha sekitar," tuturnya.

Berdasarkan data BKPM, Provinsi Banten berada pada peringkat keempat lokasi tujuan investasi terbesar pada triwulan I 2021 dengan nilai investasi Rp14,8 triliun. Nilai tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,0 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,8 triliun. 

Sepanjang periode 20160-triwulan I 2021, realisasi investasi di Kabupaten Lebak sebesar Rp7,5 triliun. Nilai ini berada pada posisi 7 dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten. Tiga besar realisasi investasi di Provinsi Banten berada di Kabupaten Tangerang Rp87,27 triliun; Kota Cilegon Rp84,33 triliun; dan Kabupaten Serang Rp37,99 triliun.

Lebak siapkan 3.000 hektare lahan untuk pengembangan industri

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mendukung pengembangan kawasan industri guna mewujudkan pertumbuhan sentra ekonomi baru. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

Lebih lanjut, dia mengatakan pengembangan kawasan industri dipastikan dapat melahirkan klaster pertumbuhan sentra ekonomi baru di Kabupaten Lebak. Sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Iti mengatakan pemerintah daerah kini telah menyediakan lahan seluas 3.000 hektare untuk dijadikan lokasi pengembangan kawasan industri. Di mana kawasan industri tersebut nantinya akan dibantu oleh Kementerian Investasi.

"Kita memanfaatkan jalan Tol Serang-Panimbang yang terkoneksi ke wilayah Jabotabek untuk pengembangan kawasan industri," tuturnya, dikutip Antara.

Menurut Iti, keunggulan Kabupaten Lebak sangat strategis karena wilayahnya berdekatan dengan pusat Ibu kota Negara dan juga terdapat prasarana transportasi di antaranya jalan kereta api, Pelabuhan Cilegon dan Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu juga memiliki jaringan listrik induk di Suralaya Cilegon, Labuan dan jika terdapat gardu induk di Cijaku maka kawasan Lebak selatan tidak mengalami kembali pemadaman listrik. Keunggulan lainya, kata dia, Kabupaten Lebak memiliki pasokan air cukup besar dari kawasan Waduk Karian juga terdapat dua daerah aliran sungai (DAS) Ciliman dan Cidurian.