Cegah Flu Burung Masuk Ternate, 21 Ekor Unggas dari Manado Dibakar
JAKARTA - Karantina Pertanian Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan pemusnahan terhadap 21 ekor unggas dewasa asal Manado dan Bitung, Kamis, 6 April yang berhasil disita guna mencegah adanya penyebaran flu burung.
"Kita berusaha menjaga Maluku Utara ini tetap bebas flu burung, karena masuknya flu burung, selain berdampak pada kesehatan manusia, juga akan berdampak besar pada ekonomi masyarakat, bayangkan jika sampai wabah flu burung menyerang peternakan di sini, berapa banyak kerugian yang harus ditanggung para peternak," kata Yusup Patiroy, Kepala Karantina Pertanian Ternate saat didampingi Humas BKP Kelas II Ternate, Khori Arianti di Ternate, Kamis.
Unggas dewasa yang dimusnahkan merupakan hasil tangkapan sepanjang pertengahan April hingga Mei 2021 dari kapal ferry dan kapal motor penumpang. Jenisnya terdiri atas Ayam Bangkok dan Ayam Philipine. Unggas dewasa merupakan media pembawa hama dan penyakit hewan. Maluku Utara termasuk salah satu diantara tiga propinsi di Indonesia yang masih bebas flu burung berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2016. Unggas dewasa dari daerah tidak bebas flu burung dilarang masuk ke Maluku Utara.
Baca juga:
- Virus Lagi dari China, Strain Baru Flu Babi Afrika Diduga berasal dari Penggunaan Vaksin Terlarang
- Kasus Flu Burung Ditemukan, Swedia Musnahkan 1,3 Juta Ayam
- Kembalinya Flu Burung ke Beijing dalam Sejarah Hari Ini, 13 April 2013
- Empat Narapidana Coba Kabur dari Penjara Alcatraz yang Kejam dalam Sejarah Hari Ini, 13 April 1943
Lebih lanjut, Yusup mengungkapkan bahwa modus para penyelundup untuk memasukkan unggas dewasa ke Maluku Utara sangat beragam. Namun, pihaknya selalu berupaya untuk mengamankan dan mewaspadai setiap modus yang semakin berkembang.
"Petugas kami selalu berjaga di tempat-tempat pemasukan, seperti di Pelabuhan Ahmad Yani, Pelabuhan Bastiong, dan Pelabuhan Jailolo. Kami berupaya menutup setiap celah penyelundupan unggas dewasa," katanya.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar menggunakan incinerator di instalasi karantina pertanian, Kelurahan Sasa, Ternate Selatan. Anggota KP3 Pelabuhan Ahmad Yani dan KUPP Kelas III Jailolo turut serta menyaksikan pemusnahan unggas dewasa ini.
"Personel petugas kami sangat terbatas. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh instansi terkait lingkup pelabuhan yang telah bekerja sama dengan baik dan membantu tugas-tugas kami di lapangan," katanya