Unggahan Pedas Donald Trump Setelah Lama Tak Bermain Medsos

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbukti tak bisa lepas dari jagat media sosial (medsos). Sekalipun Facebook, Twitter, Snapchat, hingga YouTube kompak melarang Trump untuk bercuap-cuap di sana.

Seakan tidak mau bergantung pada layanan medsos besar, Presiden ke-45 itu justru meluncurkan platform pribadinya sendiri. Situs yang diberi nama "From Desk of Donald J.Trump" itu sudah bisa diakses oleh publik. 

tangkapan layar situs baru Donald Trump (Aditya/VOI)

"Apa yang telah dilakukan Facebook, Twitter, dan Google adalah aib total dan memalukan bagi Negara kita. Free Speech telah dicabut dari Presiden Amerika Serikat karena Radical Left Lunatics takut akan kebenaran, tetapi kebenaran akan terungkap, lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya," postingan Trump di medsos pribadinya.

"Orang-orang di Negara kita tidak akan mendukungnya! Perusahaan media sosial yang korup ini harus membayar harga politik, dan tidak boleh lagi diizinkan untuk menghancurkan dan memusnahkan Proses Pemilu kita," pungkasnya.

Sejatinya, platform medsos Trump ini memiliki tampilan antarmuka menyerupai blog pribadi yang mirip Tumblr, namun dengan layout lebih sederhana dan minimalis. Seperti layaknya media sosial, pendukung Trump bisa menyukai (like) setiap unggahan, membagikannya di Twitter atau Facebook, atau memberikan donasi.

Orang-orang dapat mendaftar untuk mendapatkan notifikasi dari postingan Trump di platform melalui email dan nomor telepon mereka. Pengguna juga diizinkan untuk membagikan postingan Trump di Facebook dan Twitter. Opsi berbagi Twitter saat ini tidak berfungsi, tetapi Facebook mengizinkan orang untuk membagikan kiriman Trump tersebut.

"Tempat untuk berbicara dengan bebas dan aman, langsung dari meja Donald J. Trump," tulis Trump pada laman situsnya.

Aktifnya situs web ini berdekatan dengan pengumuman Dewan Pengawas Facebook yang akan memutuskan apakah akun Facebook dan Instagram Donald Trump bisa kembali digunakan atau akan tetap diblokir secara permanen. Di sisi lain Twitter telah memutuskan untuk memblokir akun Donald Trump untuk selamanya. 

Melansir BBC, situs pribadi Donald Trump itu dibuat oleh Campaign Nucleus, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan digital. Diketahui perusahaan ini juga didirikan oleh mantan manajer kampanye Trump, Brad Parscale.

Tim kampanye Trump ini juga sempat memiliki platform media sosial lainnya bernama Parler. Namun, aplikasi yang banyak digunakan para konservatif dan ekstrimis sayap kanan pendukung Trump itu sudah dihapus oleh Google dan Apple dari toko aplikasi.

Parler dinilai banyak memuat unggahan yang mendorong kekerasan dan perbuatan kriminal. Selain Google dan Apple, Amazon juga menghapus Parler dari layanan cloud miliknya dengan alasan serupa, yakni dinilai menghasut kerusuhan dan kekerasan.