Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Rebound seperti China
JAKARTA - Perekonomian China sudah tumbuh positif di kuartal I 2021. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pun optimis tahun 2022 Indonesia akan mengalami hal yang sama.
Menurutnya, tahun depan akan menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sementara tahun ini, Indonesia masih mengahadapi tantangan karena pandemi COVID-19 belum usai.
Lebih lanjut, Suharso menyakini tahun 2022 menjadi pintu untuk Indonesia bisa lepas dari tekanan pandemi dan merupakan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi. Bahkan, diprediksi ekonomi nasional akan tumbuh 5,8 persen pada tahun tersebut.
"Sasaran pembangunan dalam RKP 2022 yang terdiri pertumbuhan ekonomi antara 5,2-5,8 persen, tingkat mengangguran terbuka 5,5-5,6 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9 persen, IPM 73,44-73,48, penurunan emisi gas rumah kaca 26,8-27,1 persen dan rasio gini 0,376-0,378," katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, yang digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Mei.
Suharso mengatakan, Indonesia membutuhkan rata-rata pertumbuhan 6 persen untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045. Karena itu, untuk mencapainya tantangan yang dihadapi Indonesia tidak hanya masalah pemulihan ekonomi, namun juga kepada masalah transformasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang.
Baca juga:
- Kepala Bappenas Suharso Monoarfa: Indonesia Bisa Contoh China yang Perbaikan Ekonominya Begitu Cepat
- Banyak Negara Bikin Utang, Sri Mulyani Prediksi Pasar Keuangan Dunia Akan Bergejolak Pasca Pandemi
- Ekonomi Nasional Belum Pulih, Pengamat: Mobilitas Masyarakat Bisa Jadi Pendorongnya
- Anggota DPR Fraksi PKS: Daripada Tarik Investasi, Pemerintah Lebih Baik Tingkatkan Daya Beli di Daerah-Daerah
Karena itu, kata dia, yang harus dilakukan adalah mengakselerasi dan menggenjot sejumlah perbaikan yang diperlukan sejak saat ini. Transformasi ekonomi tersebut, harus dilakukan melalui dua strategi utama, yang harus menjadi fokus perhatian pemerintah agar bisa terlaksana dengan baik dalam pengimplementasiannya.
Caranya yakni dengan mengubah struktur perekonomian dari lower productivity menjadi higher productivity sector dan meningkatkan produktivitas dari masing-masing sektor tersebut.
"Tahun 2022 merupakan momentum penting untuk menyiapkan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi," jelasnya.