Ibu Muda di Riau Tewas dengan Bekas Sayatan di Leher, Kalung Emas Ikut Raib
RIAU - Aparat Kepolisian Resor Kepulauan Meranti, Provinsi Riau memburu pembunuh seorang ibu muda berusia 27 tahun di Desa Segomeng, Kecamatan Rangsang Barat.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito mengatakan, setelah kejadian pembunuhan Jumat, 30 April kemarin, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Beberapa saksi di lokasi rumah korban juga telah dimintai keterangan," kata Kapolres Eko di Selatpanjang dilansir Antara, Sabtu, 1 Mei.
Dia belum bisa memastikan jumlah pelaku perampokan yang disertai pembunuhan tersebut karena masih dalam proses penyelidikan.
Baca juga:
- Ogah Bayar Utang dan Tolak Berhubungan Seks jadi Motif Pembunuhan Wanita Muda di Petojo
- Pembunuh Dosen di Jayapura Berhasil Ditangkap, Kaki Sebelah Kanan Ditembak
- Bom Terminal Kolombo sebagai Pembunuhan Massal Terburuk di Sri Lanka dalam Sejarah Hari Ini, 21 April 1987
- Mensos Risma Lapor Nonaktifkan 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos ke KPK
Sebelumnya, warga Dusun Purwosari, Desa Segomeng, Kecamatan Rangsang Barat, digemparkan dengan kasus pembunuhan setelah seorang ibu rumah tangga muda berusia 27 tahun berinisial RS.
Korban ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Usai kejadian, sejumlah barang berharga milik korban berupa kalung emas ikut raib.
Korban ditemukan tewas sekitar pukul 17.00 WIB dengan bekas luka seperti sayatan benda tajam di bagian leher.
"Saat kejadian, suami korban tidak berada di rumah. Korban bersama anak perempuannya yang masih kecil. Namun anaknya tidak kenapa-kenapa," sebutnya.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh tetangganya bernama Ardiana, yang datang untuk mengembalikan cetakan kue. Di saat itu dia (Ardiana) sudah menemukan korban tergeletak dalam kondisi berlumuran darah.
Mengetahui itu, Ardiana pun langsung memberitahukan warga lainnya, Ramlah. Tak lama kemudian, kedua saksi tersebut kembali ke tempat kejadian untuk memeriksa kondisi korban.
Saat diperiksa, kondisi korban sudah tidak bernyawa. Temuan ini kemudian dilaporkan ke kepala desa setempat, dan kepolisian.