Hikmah COVID-19: Warga Prancis Belajar Menghargai Keberadaan Ambulans di Jalanan
JAKARTA - Mereka yang paling rentang tertular pandemi COVID-19 tak hanya para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan perlawanan di rumah sakit. Mereka kru ambulans yang hilir-mudik menjemput pasien positif juga rentan. Apalagi jumlah angka penularan semakin meningkat.
Jelas, hal itu membuat beberapa di antara para kru melangalami kelelahan dan khawatir. Namun, mereka tetap bahagia seperti yang diungkap oleh bos kru ambulans Prancis, Fabrice Lancelot. Dirinya merasa saat krisis COVID-19 melanda Prancis, warga prancis banyak yang memberikan penghomatan kepada mereka.
Seperti dilansir Reuters, Lancelot yang bekerja sehari-hari di perusahaan ambulans swasta UMPSA Pro, membuktikan bahwa warga Prancis yang dulunya terkenal tak sabar di jalanan, kini saat berjumpa dengan ambulans mereka mulai menaruh rasa hormat.
"Saya mendapat kesan bahwa ada sedikit lebih banyak rasa hormat di jalan,” kata Lancelot yang telah menghabiskan beberapa minggu terakhir mengangkut pasien di sekitar pinggiran selatan ibukota Prancis.
"Pasti akan ada sedikit kemacetan, jika kami sedikit menghalangi. Tapi, jika seseorang membuatmu kesal atau tidak memberikan jalan kepadamu karena kesalahan, mereka akan meminta maaf dengan mengangkat tangan mereka. Itu adalah sesuatu yang tidak kita lihat sebelumnya," katanya.
Tak hanya di jalan. Dengan angka kematian yang semakin meningkat pada Rabu mencapai 15.729 kasus, banyak di antara warga Prancis mulai menunjukkan dukungannya dengan cara keluar dari balkon untuk memberi tepuk tangan kepada tenaga medis tiap pukul 08:00 malam.
Baca juga:
Suntikan semangat itulah yang telah memberikan dorongan moral lebih dari cukup bagi para kru ambulans di pinggiran kota Paris. "Kami merasa lebih dihargai," kata Jean-Manuel Robles, seorang anggota kru ambulans lainnya dari Pro UMPSA.
Bayangkan saja, sekitar dua minggu lalu, Robles dan rekan-rekannya bisa mengangkut sekitar sepuluh orang dengan gejala COVID-19. Artinya, dirinya telah berminggu-minggu telah bekerja di bawah tekanan dan dihantui oleh kekhawatiran akan tertular virus tersebut.
Namun, Robles mengatakan apresiasi warga Prancis dapat membantunya melewati kekhawatiran itu. "Kami melihat sedikit lebih solidaritas terhadap kru ambulans. Ini memungkinkan kita, sebagai profesional untuk sedikit meningkatkan moral kita dan terus melakukan apa yang kita lakukan."