Kabar Baik untuk Pesepeda: MRT Bakal Beri Fasilitas Eskalator dan Lift yang Ramah untuk Naik Turun Sepeda
JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI, Toriq Hidayat menyambut baik pengembangan fasilitas bagi para pesepeda oleh MRT Jakarta dan menyatakan kebijakan tersebut berpotensi semakin mempopulerkan penggunaan sepeda sebagai alat transportasi.
"Fasilitas yang diberikan oleh MRT kepada para pesepeda akan semakin mendorong masyarakat menjadikan sepeda tidak hanya sebagai alat olahraga, alat rekreasi, tapi juga sebagai alat transportasi," kata Toriq Hidayat dikutip dari Antara, Jumat 30 April.
Seperti diketahui, pihak MRT saat ini sudah menyediakan ramp untuk naik-turun sepeda nonlipat serta parkir sepeda atau bike rack di beberapa stasiun MRT. Pihak MRT, kata Toriq lagi, rencananya akan membangun fasilitas conveyor belt atau eskalator sepeda di tangga stasiun, cart khusus sepeda di fitur eskalator, dan menjadikan lift eksisting bisa dimasuki pesepeda.
"Penambahan ini untuk mempermudah pesepeda menuju gerbong kereta MRT, karena masukan dari masyarakat pesepeda, fasilitas yang ada saat ini belum optimal. Hal ini sangat bagus, bahwa pengembangan fasilitas MRT didasarkan pada kebutuhan masyarakat," paparnya.
Menurut Toriq, sejak pandemi COVID-19 melanda, tren bersepeda menjadi salah satu kegiatan yang banyak digemari masyarakat. Selain untuk olahraga dan rekreasi, lanjutnya, sepeda juga digunakan sebagai sarana transportasi yang mudah dan murah.
"Saat ini banyak masyarakat yang menggunakan sepeda dari rumah menuju stasiun selanjutnya menggunakan moda transportasi seperti kereta api, KRL, MRT dan LRT yang tersedia ke tempat tujuan, ke kantor atau tempat rekreasi," ungkap Toriq.
Menurut dia, eforia bersepeda di Indonesia terjadi di April dan Mei 2020. Saat itu penjualan sepeda di Indonesia meningkat 10 kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2019, sehingga tidak heran jika pemerintah turut menyiapkan fasilitas untuk pesepeda.
Baca juga:
- DKI Sepakati Kontrak Pembangunan Jalur MRT Bundaran HI-Kota dengan Jepang, Nilainya Rp4,6 Triliun
- Sempat Dikeluhkan, Kini MRT Perbaiki Akses Sepeda Nonlipat Masuk Kereta
- Adhi Karya Targetkan Kontrak Baru Capai Rp25 Triliun Tahun Ini, Proyek yang Sedang Berjalan Ada 248
- Maunya Pemerintah, 60 Persen Warga Jabodetabek Harus Naik Angkutan Umum Massal pada 2029
"Dukungan pengembangan fasilitas oleh PT MRT diharapkan akan menjaga kontinuitas masyarakat pengguna moda yang ramah lingkungan sekaligus menggenjot kampanye migrasi alat transportasi ramah lingkungan terutama di kota-kota besar," ujar Toriq.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana membuat fitur eskalator untuk pesepeda guna memberikan kemudahan saat mengakses masuk stasiun dan kereta kepada pelanggan jenis ini.
"Kami akan menambahkan conveyor belt (ban berjalan), sehingga teman-teman yang keluar dari bawah tanah cukup meletakkan sepedanya. Nanti akan ada 'conveyor belt' yang membawa sepeda itu ke atas," kata Direktur Operasional dan Maintenance MRT Jakarta Muhammad Effendi, dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Selasa (27/4).
Ia menjelaskan hal itu merupakan dari sejumlah rencana yang tengah dikaji agar pesepeda khususnya non lipat semakin nyaman, mengingat antusiasnya yang terbilang tinggi setelah akses sepeda nonlipat dibuka pada 24 Maret lalu.
Effendi merinci nantinya akan ditambahkan penggunaan ban berjalan (conveyor belt) dan semacam gerobak (cart) khusus sepeda di eskalator, hingga lift atau elevator eksisting dengan troli agar memudahkan penumpang menaik-turunkan sepeda ke dalam dan keluar stasiun.
Ketiga opsi ini masih terus dikaji guna memastikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang sepeda. MRT Jakarta juga masih memantau tren perkembangan akses sepeda non lipat selama tiga bulan setelah diluncurkan.