4 Anak Usaha Pertamina Masuk Daftar 14 BUMN yang Siap IPO

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan sejumlah perusahaan pemerintah berencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai syarat untuk melepas saham kepada publik.

Dalam daftar itu disebutkan terdapat 14 entitas usaha yang siap beraktivitas di lantai bursa hingga 2023 mendatang. Angka ini meningkat dari proyeksi Menteri BUMN Erick Thohir pada awal tahun yang menyebut bakal ada 12 perusahaan plat merah yang akan go public.

“Hanya BUMN yang bagus yang kami IPO-kan,” kata Erick beberapa waktu lalu.

Adapun keempat belas korporasi tersebut adalah Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, Bio Farma Vaksin, Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Lalu, Pupuk Kalimantan Timur, EDC and Payment Gateway Himbara, Telkom Data Center, Mitratel, Inalum Operating, MIND ID, serta Logam Mulia.

Sementara itu, saat ini tercatat sudah ada sekitar 20 BUMN yang resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah menyampaikan bahwa anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom bernama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan menggelar IPO. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari rencana perusahaan pelat merah dalam mencari pendanaan.

"Ke depan ada berbagai klaster yang IPO, strategic partner, dari PT Pertamina (Persero), Telkom, Mitratel IPO," ujar pria yang akrab disapa Tiko dalam diskusi virtual HSBC Orchestrating The Next Move: Transforming Indonesia Into Asia's Next Supply Chain Hub.

Namun, ia tidak menjelaskan rinci kapan tepatnya Mitratel akan melantai di bursa saham. Hal yang pasti, ia bilang BUMN kini cukup terbuka dengan berbagai skema pendanaan, mulai dari kerja sama dengan asing, swasta, dan IPO.