Alutsista TNI Jadi Sorotan, Kementerian BUMN Ingin PT PAL Lakukan Ekspor Peralatan Militer

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginginkan agar PT PAL Indonesia (Persero) dapat mengekspor peralatan utama militer Indonesia ke luar negeri. Meskipun saat ini alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI tengah menjadi sorotan pasca tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan industri galangan kapal milik negara tersebut harus memproduksi alat militer di sektor maritim. Tujuannya agar ekspor ke negara yang menjadi tujuan bisa dilakukan.

"Semoga PT PAL bisa menghasilkan produk-produk maritim yang terbaik untuk Indonesia. Dan kita harapkan ke depan hasil produknya bisa diekspor ke luar negeri. Jadi bukan lagi hanya dipakai ke dalam negeri," kata Arya dikutip, Rabu, 28 April.

Sejak 2017, PT PAL sudah melakukan ekspor alutsista matra laut sudah dilakukan. Pada kesempatan tersebut, PT PAL menyerahkan kapal BRP Davao Del Sur kepada pemesan, yaitu Departemen Pertahanan Nasional Filipina. Pesanan tersebut merupakan kapal kedua dari paket 2 unit kapal berkelas Strategic Sealift Vessel (SSV). Sebelumnya PAL menyerahkan kapal pertama yaitu BRP Tarlac pada 2016.

Saat ini, kata Arya, manajemen perseroan tengah melakukan pendekatan serius kepada negara peminat produk alutsista dan elektrifikasi energi di bidang alutsista matra laut. Di antaranya dengan negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika untuk produk varian dari KCR 60 M dan Landing Dock.

Bahkan, di bidang elektrifikasi energi Barge Mounted Power Plant (BMPP) menjadi andalan potensi perusahaan untuk ekspor dengan negara tujuan utama Bangladesh.

Karena itu, Arya mengapresiasi PT PAL atas pencapaian perusahaan yang telah membuat kapal selam Alugoro atau KRI Alugoro-405.

Untuk diketahui, KRI Alugoro-405 merupakan kapal selam yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui PT PAL yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

"Alugoro yang sudah diserahterimakan ke Kementerian Pertahanan tentu adalah momentum bagus. Karena Alugoro merupakan simbol bahwa kita telah menguasai teknologi yang terbaik," tuturnya.