Menpora Amali Sesalkan Euforia Berlebihan Jakmania Rayakan Kemenangan Persija
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyesalkan perilaku suporter Persija Jakarta yang merayakan kemenangan Piala Menpora 2021 dengan berkerumun. Menurut Menpora, di tengah pandemi para pendukung semestinya tidak perlu menciptakan euforia berlebihan hingga pawai ke jalan-jalan.
"Kejadian suporter itu menjadi pelajaran bagi semua pihak," kata Menpora dalam jumpa pers secara virtual, Senin, 26 April.
Menpora Amali meminta agar ulah oknum suporter tersebut tidak dikaitkan dengan kesuksesan kompetisi yang sudah sukses dijalankan sesuai prokes yang ketat hingga penutupan.
"Jangan dicampur kejadian suporter ini pasca kompetisi pramusim," katanya.
Menpora berharap, segala hal yang sudah berjalan baik dalam turnamen Piala Menpora bisa dipertahankan. Pihaknya akan mengevaluasi apa yang menjadi kekurangan untuk perbaikan internal.
"Memang sekali lagi urusan suporter ini sampai sekarang kita berusaha mengedukasi, membuat mereka tertib. Tetapi karena menyangkut jutaan orang dan berada di tempat yang berpencar-pencar bukan persoalan yang mudah," kata Menpora.
Baca juga:
- Kabinda Papua Gugur saat Kontak Tembak, Polri: Tidak Ada Tempat Bagi KKB
- Kuasa Hukum Rizieq Shihab Singgung Atta Halilintar yang Kena COVID-19 dan Pernikahan yang Dihadiri Jokowi
- Klaster Perkantoran COVID-19 di Jakarta Kembali Meningkat, DPRD: Kalangan Terdidik Mulai Abai Prokes
- Imam Kurniawan Petani Medan yang Posting Lecehkan Istri Awak KRI Nanggala-402 Ditahan di Polres Belawan
Menpora Amali menilai, pelaksanaan Piala Menpora sudah berjalan sesuai standar dan skenario awal yang sudah disepakati bersama. Khususnya soal penerapan protokol kesehatan.
"Untuk pelaksanaan turnamen pramusim, Piala Menporanya kita lulus. Tetapi ada ekses yang muncul dari euforia suporter sebagai rasa senang yang berlebihan yang muncul dari tim yang menang," katanya.
The Jakmania secara spontan tumpah ruah di sejumlah jalanan ibu kota untuk euforia kemenangan dengan berkerumun dan keramaian.
Sedangkan, sebagian Bobotoh/Viking menumpahkan kekecewaan dengan merusak kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dan sweeping nomor kendaraan plat B (Jakarta).