Kategori Lansia di Mukomuko Sakit dan Lemah, Vaksinasi Dilanjutkan Setelah Lebaran
JAKARTA - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan melanjutkan kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk warga yang lanjut usia (Lansia) setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran.
“Lansia kita kategorinya, ada yang sakit dan lemah dibandingkan lansia di Pulau Jawa, kalau kita lakukan vaksinasi dalam keadaan lemah, maka lansia di daerah kita ini bisa sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, dilansir Antara, Minggu, 25 April.
Ia mengatakan hal ini menindaklanjuti hasil rapat koordinasi pemerintah setempat bersama dengan Satgas Penanganan COVID-19 dalam rangka penanganan COVID-19 di daerah ini.
Kendati demikian, ia mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga lansia yang bersedia menerima vaksinasi COVID-19 selama bulan puasa tahun ini.
“Kalau ada lansia kita yang ingin menerima vaksinasi COVID-19 selama bulan puasa ini mungkin kita ajukan vaksinasi untuk lansia ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sampai sekarang baru sebanyak 69 orang warga lansia yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang telah menerima vaksinasi COVID-19 di aula Dinas Kesehatan.
Baca juga:
- Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang, Jokowi: Keselamatan 53 Awak Prioritas Utama
- Sebelum Mudik Dilarang Syarat Perjalanan Diperketat, tapi Warga Tak Perlu Urus SIKM
- Pengakuan Rizieq Shihab: Saya Terkena COVID-19 di Bandara, Bukan Maulid Nabi
- Polri Kirim Surat ke Interpol di Lyon untuk Buru Jozeph Paul Zhang, Orang-orang terdekat Diperiksa
Ia menyatakan, pihaknya manargetkan sebesar 60 persen dari jumlah semua lansia di daerah ini yang menerima vaksinasi COVID-19, tetapi setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Sementara itu, daerah ini menerima sebanyak 310 vial vaksin Sinovac untuk 1.550 orang petugas pelayanan publik seperti anggota TNI, Polri dan warga lansia yang tersebar di daerah ini.
Dari 1.550 orang tersebut, katanya, sebanyak 147 orang di antaranya anggota TNI, 303 orang Polri kemudian untuk warga yang lanjut usia di daerah ini.
Ia menyatakan, meskipun jumlah vaksin COVID-19 tahap II untuk lansia di daerah ini berlebih, tetapi kelebihan vaksin tersebut bisa digunakan untuk petugas pelayanan publik lainnya