Tsunami COVID-19 India: Kasus Infeksi Bertambah 314.835 dalam Sehari, Rumah Sakit Kehabisan Oksigen
JAKARTA - Tsunami COVID-19 di India semakin parah. Hari Kamis, otoritas setempat melaporkan penambahan harian kasus infeksi COVID-19 leih dari 300 ribu kasus, diikuti dengan lonjakan angka kematian.
Total ada penambahan 314.835 kasus infeksi yang dilaporkan, jauh melebihi rekor penambahan harian sebelumnya di Amerika Serikat sebanyak 297.430 kasus di Amerika Serikat pada Januari lalu.
Data Kementerian Kesehatan, kasus infeksi COVID-19 India tercatat mencapai 15,93 juta , dengan angka kematian bertambah sebanyak 2.104 menjadi 184.657 kematian. Sementara, 24 orang pasien COVID-19 di India Barat meninggal akibat ventilatornya kehabisan oksigen pada Rabu 21 April kemarin, di tengah krisis oksigen yang terjadi di India.
Menteri Kesehatan Negara Bagian Maharashtra Rajesh Tope mengonfirmasi kematian di sebuah rumah sakit di Kota Nashik. Diterangkannya, pasokan oksigen rumah sakit itu habis karena sebuah kapal tanker yang mengisinya mengalami kebocoran. Oksigen semakin langka di seluruh negeri.
"Kebocoran itu terlihat di tangki yang memasok oksigen untuk pasien-pasien ini. Pasokan yang terputus bisa dikaitkan dengan kematian pasien di rumah sakit," kata Tope, melansir Reuters Kamis 22 April.
Sejumlah Rumah sakit di Delhi, ibu kota, dan di tempat lain telah memperingatkan bahwa pasokan oksigen medis yang diberikan kepada pasien COVID-19 yang sakit parah semakin menipis.
Sementara, penyedia layanan kesehatan sektor swasta terbesar di Delhi dan pinggirannya Max Healthcare mengungkapkan, beberapa rumah sakitnya hampir tidak memiliki pasokan oksigen selama dua jam.
"India tengah menghadai badai virus corona yang menghantan sistem kesehatan. Pihak berwenang sedang bekerja sama dengan negara bagian dan perusahaan swasta, untuk mengirimkan oksigen dengan cepat," kata Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam pidato nasionalnya Selasa lalu.
Baca juga:
- Kabar Duka dari India: 24 Jam Terakhir, Lebih dari 2.000 Korban Meninggal karena COVID-19
- Tekan Lonjakan COVID-19: India Bebaskan Bea Masuk Vaksin, Minta Amerika Cabut Larangan Ekspor Bahan Baku
- Kasus COVID-19 Melonjak Tajam, Seluruh Warga India di Atas 18 Tahun Bakal Divaksin
- Disebut Lebih Menular dan Bisa Menghindari Vaksin, Inggris Teliti Varian COVID-19 asal India
Di tengan situasi ini, Serum Institute of India (SII), yang memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca, mengungkapkan tidak akan dapat meningkatkan produksi bulanannya dari 60-70 juta dosis menjadi 100 juta dosis pada Mei mendatang seperti perkiraan awal. SII menyebut kondisi ini akan berlangsung hingga Juli mendatang, memengaruhi prorgam vaksinasi yang telah dibuka untuk semua orang dewasa di atas 18 tahun.