Pemasok KKB Paniel Kogoya Beli Senjata Api Rp1,1 Miliar, Duitnya Hasil Memeras Warga
JAKARTA - Paniel Kogoya (41), tersangka penyuplai senjata api ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga yang ada di Intan Jaya, Papua menghabiskan dana Rp1,1 miliar untuk membeli empat pucuk senjata api.
Dana untuk membeli senjata api itu diperoleh dari Ges Gwijangge, anggota kelompok Egianus Kogoya, yang berasal dari perampasan, perampokan serta pemerasan kepada kepala suku maupun dana desa.
"Tiap desa yang dipaksa menyetor Rp1 miliar per desa atau kampung," kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy, dilansir Antara, Selasa, 20 April.
Baca juga:
- KSAD: Saya Terbuka dan Tidak Bohong, Tiap Tahun Banyak Prajurit TNI yang Membelot
- Menhub Budi Karya: Korban Jiwa Akibat Kecelakaan 4 Orang per Jam
- Mantan Sekjen PBB Minta Antonio Guterres dan ASEAN Ambil Tindakan Nyata Soal Kudeta Myanmar
- Siap-siap Diborgol Jozeph Paul Zhang! Polri Bantah Pelaku Lepas Kewarganegaraan Indonesia
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp1,1 miliar itu digunakan untuk membeli senjata api jenis SS1 dan M16 masing-masing dua pucuk.
Setelah menerima senjata api, Kogoya akan menyerahkannya ke Ges Gwijangge yang dikenalnya sejak 2018 lalu.
"Senjata api itu berasal dari terpidana Didy Chandra Warobay saat ini mendekam di LP Nabire," kata Iqbal, seraya menambahkan Paniel Kogoya telah ditangkap Minggu, 18 April di Nabire.
Paniel Kogoya yang ditahan di Nabire akan dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Egianus Kogoya merupakan salah satu pimpinan KKB di Papua yang wilayah operasinya di sekitar Kabupaten Nduga.