Wakil Presiden Barcelona Mundur, Buntut Beda Pendapat soal Sponsor
JAKARTA - Wakil Presiden Barcelona, Juli Guiu, telah mengundurkan diri karena perbedaan pendapat terkait kesepakatan baru klub dengan Nike.
Barcelona mengonfirmasi pengunduran diri Guiu dalam pernyataan singkat pada Kamis, 9 Januari 2025, waktu setempat.
"Barcelona menginformasikan bahwa Guiu telah mengajukan pengunduran dirinya yang tidak dapat dibatalkan sebagai wakil presiden karena alasan pribadi."
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepadanya atas jasa dan dedikasinya kepada lembaga tersebut sejak bergabung Dewan Direksi pada 2021."
"Selama kurun waktu tersebut, ia telah menjadi pemain kunci dalam perjanjian dengan mitra utama klub dalam beberapa tahun terakhir," bunyi pernyataan resmi Barcelona.
Baca juga:
Keputusan Guiu diambil berdasarkan perjanjian multitahun baru Barcelona dengan Nike, yang bernilai lebih dari 100 juta euro per tahun.
Guiu tidak setuju dengan beberapa ketentuan kesepakatan, yang akhirnya dikesampingkan dalam negosiasi. Dia juga memprotes jumlah komisi yang dibayarkan kepada agen Darren Dein, yang bertindak sebagai perantara antara Barcelona dan Nike.
Barcelona mengumumkan kesepakatan dengan mitra jangka panjang Nike pada November 2024. Presiden Blaugrana, Joan Laporta, mengklaim bahwa kesepakatan tersebut adalah yang terbesar dalam jenisnya di dunia sepak bola.
Kesepakatan tersebut diratifikasi oleh para anggota pada pertemuan darurat yang diadakan pada Desember 2024 dan telah membantu memperbaiki situasi keuangan klub.
Guiu adalah salah satu dari empat wakil presiden dan bertanggung jawab atas pemasaran.
Selama waktunya di klub, ia memainkan peran penting dalam mendatangkan beberapa sponsor baru, termasuk Spotify, yang merupakan sponsor utama Barcelona dan telah membeli hak penamaan untuk Camp Nou.
Pengunduran dirinya terjadi saat masalah di luar lapangan terus menjadi berita utama di Barcelona, dengan Pengadilan Olahraga Tertinggi Spanyol atau Consejo Superior de Deportes (CSD) minggu ini mengizinkan pendaftaran pemain sementara untuk Dani Olmo dan Pau Victor.
Keputusan CSD tersebut bertentangan dengan putusan yang dibuat oleh La Liga dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), yang mengatakan Barcelona telah melewatkan tenggat waktu untuk membuktikan bahwa mereka mematuhi peraturan Financial Fair Play (FFP) dan tidak dapat mendaftarkan pemain sama untuk kedua kalinya pada musim yang sama.
Keputusan tersebut disambut dengan keraguan oleh pihak La Liga, dengan Atletico Madrid dan Las Palmas mengecam putusan tersebut. Belakangan, muncul juga pertentangan dari Athletic Bilbao, yang dikalahkan Barcelona pada semifinal Piala Super Spanyol (Supercopa de Espana).
Hanya saja, kisah tersebut tidak ada hubungannya dengan kepergian Guiu.