Pendiri Telegram Bangga Platformnya Jadi Pelopor Kebebasan Berbicara

JAKARTA - Pendiri Telegram, Pavel Durov, menegaskan kembali komitmen platformnya terhadap kebebasan berbicara, yang telah menjadi salah satu nilai utama Telegram sejak awal. 

Dalam pernyataannya di saluran Telegram miliknya, Durov mengaku bangga terhadap Telegram yang selama ini sudah konsisten dalam mendukung kebebasan berbicara, sekalipun saat Pemilu AS berlangsung. 

“Saya bangga Telegram telah mendukung kebebasan berbicara jauh sebelum hal itu menjadi aman secara politis. Nilai-nilai kami tidak bergantung pada siklus pemilu AS,” katanya. 

Durov juga menyoroti langkah beberapa platform media sosial lainnya yang mulai mengurangi penyensoran mereka. Namun, menurutnya, konsistensi nilai-nilai ini akan diuji ketika situasi politik berubah. 

“Saat ini, platform lain mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi penyensoran. Namun, ujian sesungguhnya dari nilai-nilai yang baru mereka temukan akan datang setelah angin politik berubah lagi. Mudah untuk mengatakan Anda mendukung sesuatu saat Anda tidak mengambil risiko apa pun,” ujarnya. 

Dengan demikian, pernyataan Durov ini menggarisbawahi komitmen Telegram untuk tetap menjadi ruang digital yang bebas dari pengaruh politik atau tekanan sementara. 

Baru-baru ini, CEO Meta Mark Zuckerberg baru saja mengumumkan langkah besar perusahaan untuk mengembalikan fokus mereka pada kebebasan berekspresi di platform Facebook, Instagram, dan Threads.

Dalam sebuah video, Zuck mengatakan akan mengganti sistem fact checker mereka menjadi Community Notes seperti milik X, menyederhanakan kebijakan konten terkait isu sensitif, hingga mengembalikan konten-konten politik di platformnya.