Effendi Simbolon Heran Elite PDIP Caci Maki Jokowi, Padahal Selama Ini Bantu Hasto

JAKARTA - Eks politikus PDIP Effendi Simbolon merespons soal penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka kasus Harun Masiku oleh KPK. Effendi menyebut, selama ini Hasto selalu dibantu Presiden ke-7 Joko Widodo. 

Effendi mulanya mengomentari soal Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang meminta KPK menunda pemanggilan terhadap Hasto lantaran tengah sibuk mengurusi HUT ke-52 PDIP pada 10 Januari mendatang.

Menurutnya, sudah bagus KPK tak langsung menahan Hasto usai ditetapkan sebagai tersangka. 

"Ya nggak ada lah urusannya, emang siapa Hasto? Nggak ada lah (urusan pemanggilan dengan persiapan HUT PDIP, red) malah udah bagus tidak langsung ditahan. Saya kira harus proven lah, harus ya, saya kan cukup lama juga di partai itu, sedih lah prihatin," ujar Effendi, Rabu, 8 Januari. 

Effendi pun heran, mengapa Jokowi yang dicaci maki oleh PDIP. Padahal, Hasto lah yang menjadi tersangka korupsi. Apalagi pimpinan PDIP sampai menilai ada politisasi hukum terhadap Hasto.  

"Di satu sisi, caci maki terus Pak Jokowi, ini ya, memalukan partai itu, masa partai kerjanya caci maki sih. Tapi ketika ada persoalan hukum, nggak usah dicari-cari lagi pembelaannya," katanya.

Justru, Effendi menyebut, Jokowi yang selama ini banyak membantu Hasto dari bidikan KPK usai Harun Masiku buron atas kasus suap PAW anggota DPR. 

"Nggak lah (politisasi hukum, red). Setahu saya justru pak Jokowi bantu dia, setahu saya selama ini. Buktinya kan sampai dengan periode pimpinan KPK yang lama kan tidak ada dikutak-katik itu, ini kan periode yang baru ini gitu," sebutnya. 

 

Saat ditanya lebih lanjut soal bantuan Jokowi terhadap Hasto apakah untuk meloloskan diri dari kejaran KPK, Effendi mengatakan, mantan gubernur Jakarta itu memberi perhatian terhadap kasus yang menyeret nama sekjen. 

"Ya artinya beliau secara political will justru memberikan perhatian lah, tidak pernah ada yang seperti yang dituduhkan begitu," katanya. 

"Saya sampaikan juga ke mas Hasto begitu, 'mas setahu saya pak Jokowi itu yang ikut menjaga anda loh', 'oh enggak ini'," sambung Effendi. 

Tapi menurut Effendi, sosok yang paling bertanggungjawab terhadap kasus ini adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, Ketum lah yang menunjuk Hasto sebagai sekjen. 

"Ini nggak hanya sebatas seorang Hasto, saya kira ini harus pertanggungjawabannya dari ketua umumnya dong. Ketua umumnya yang harus bertanggung jawab, ya meletakan jabatan kan ksatria juga, dan akan dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.