Alasan Bayi Dilarang Pakai Pelampung Leher, dari Cidera hingga Kematian

YOGYAKARTA - Berenang adalah aktivitas yang baik untuk perkembangan bayi. Namun, memilih alat bantu renang yang tepat sangat penting. Pelampung leher bayi, yang sempat menjadi pilihan populer, namun kini telah dilarang penggunaannya.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam alasan bayi dilarang pakai pelampung leher, serta memberikan alternatif yang lebih aman untuk mengajarkan bayi berenang.

Mengenal Pelampung Leher

Dilansir dari laman consumerreports, pelampung leher bayi dipasarkan untuk digunakan pada bayi sejak usia baru lahir sebagai cara untuk mengangkat kepala mereka di atas air saat mereka mengapung atau bermain di bak mandi atau kolam renang.

Beberapa pelampung leher bayi berongga dan dapat ditiup namun ada juga yang  terbuat dari busa yang keras. Menurut seorang staf CPSC komisioner, sebanyak 1 juta pelampung leher telah terjual selama bertahun-tahun. Dan semua produk ini menimbulkan kekhawatiran.

Pelampung leher dimaksudkan untuk digunakan di bawah pengawasan orang tua secara terus-menerus. Misalnya, beberapa produsen akan meminta pelanggan untuk mencentang kotak di situs webnya sebelum membeli. Pembeli juga menyatakan jika akan berada dalam jangkauan lengan bayi saya didunakan.

Perlu diketahui, mulut, hidung, atau seluruh kepala bayi akan tergelincir melalui bukaan dan masuk ke dalam air ketika pelampung tidak cukup terisi angin, yang diakiatkan ketika pelampung mengalami kebocoran saat menjadi licin dengan sabun, atau karena alasan yang tidak diketahui.

CPSC mengatakan bayi-bayi yang biasa menggunakan pelapung berusia antara 17 hari hingga 12 bulan. Dalam sebagian besar kejadian, orang tua dengan cepat menyelamatkan mereka dari bawah air, tanpa adanya laporan cedera yang berkepanjangan.

Untuk itu, pelampung leher telah menjadi perhatian regulator dan advokat keselamatan selama beberapa waktu. Pada Juni 2022, Food and Drug Administration (FDA), yang mengatur perangkat medis, memperingatkan terhadap penggunaan pelampung leher bayi untuk terapi air bayi.

FDA mengatakan pelampung tersebut dapat menyebabkan ketegangan atau cedera leher, terutama pada bayi dengan kebutuhan khusus. Pada November tahun yang sama, CPSC memperingatkan orang tua untuk tidak menggunakan pelampung Otteroo, dengan mengutip kematian seorang bayi.

Baca juga artikel yang membahas Mengenal Strawberry Parent, Pola Asuh yang Menghasilkan Anak-Anak Lembek

Apa Alasan Bayi Dilarang Pakai Pelampung Leher?

Dilansir dari laman US Food and Drug, terdapat risiko penggunaan pelampung leher bayi meliputi kematian akibat tenggelam dan tercekik, serta tekanan dan cedera pada leher bayi.

Selain itu, bayi dengan kebutuhan khusus seperti spina bifida atau SMA Tipe 1 mungkin berisiko lebih tinggi mengalami cedera serius.  

FDA mengetahui adanya satu kasus kematian bayi dan satu kasus bayi dirawat di rumah sakit terkait penggunaan pelampung leher bayi. Dalam kedua kasus tersebut, bayi mengalami cedera ketika pengasuhnya mengawasi bayi.

Untuk itu, FDA menginformasikan kepada orang tua, pengasuh, dan penyedia layanan kesehatan tentang risiko bagi bayi yang menggunakan pelampung leher, terutama bayi dengan keterlambatan perkembangan atau kebutuhan khusus.

Selain alasan bayi dilarang pakai pelampung leher, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!