NASA Bakal Terbangkan Instrumen LEXI untuk Amati Bumi dari Bulan
JAKARTA – Sebuah alat pencitraan sinar-X akan dikirim ke Bulan sebagai bagian dari kampanye Artemis yang diinisiasi NASA. Setelah mendarat di Bulan, alat ini akan menangkap gambar global dari medan magnet Bumi.
Alat ini diberi nama LEXI, kependekan dari Instrumen Lunar Environment Heliospheric X-ray Imager. LEXI merupakan salah satu dari 10 instrumen yang akan diluncurkan ke Bulan melalui inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS).
Misi ini ditargetkan meluncur paling lambat pada pertengahan Januari dengan pendarat Blue Ghost milik Firefly Aerospace. Selama berada di Bulan, LEXI akan memantau medan magnet Bumi untuk mengetahui bagaimana planet tersebut merespons cuaca luar angkasa.
"Kami mencoba untuk mendapatkan gambaran besar tentang lingkungan luar angkasa Bumi," kata Brian Walsh, Fisikawan Antariksa yang menjadi Peneliti Utama LEXI, dikutip dari situs resmi NASA pada Sabtu, 4 Januari.
Brian menambahkan bahwa pengetahuan mengenai Bumi masih sangat terbatas, khususnya yang berkaitan dengan fisika. Melalui peluncuran LEXI, Brian berharap bahwa muatan ini dapat memberikan pengetahuan menarik yang belum pernah ada.
"Banyak fisika yang mungkin bersifat esoteris atau sulit dipahami tanpa pelatihan khusus selama bertahun-tahun, tetapi ini akan menjadi ilmu yang dapat Anda lihat," ujar Brian.
Baca juga:
LEXI tidak akan langsung beroperasi setelah mendarat di Bulan. Instrumen ini akan menunggu debu bulan menghilang, lalu sistemnya akan menyala dan memanas. Setelah itu, LEXI akan memusatkan fokusnya pada Bumi.
Instrumen ini akan mengumpulkan gambar sinar-X yang berasal dari tepi magnetosfer selama enam hari. Selain itu, LEXI akan menangkap rekoneksi magnetik, yaitu saat garis medan magnetosfer menyatu dengan medan angin surya dan melepaskan partikel berenergi.