Hujan Disertai Butiran Es Terjadi di Kota Pagaralam, Ini Penjelasan dari Analisis dan Prakiraan Statsiun Meteorologi
JAKARTA - Kota Pagaralam Sumatera Selatan dilanda hujan deras disertai butiran es sebesar kelereng pada Kamis, 15 April sore yang tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.
Hujan es tersebut disampaikan salah satu akun instagram @palembanginsta, hujan es disertai angin kencang terjadi di kawasan Gunung Dempo sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Sinta Andayani membenarkan fenomena alam tersebut karena citra radar juga mendeteksi awan yang cukup di wilayah Pagaralam.
"Hujan es bisa saja terjadi karena di dalam awan cummolonimbus (awan hujan) tersebut sebenarnya memang terdiri dari butiran es, yakni air pada level membeku (freezing)," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga:
- Setelah Anies, Giliran Mensos Risma Pastikan Bantuan Korban Kebakaran Matraman
- KPU Banjar Laporkan Pemalsuan Dokumen Saksi Denny Indrayana, Ketua KPU Kalsel Diklarifikasi Polisi
- Prediksi Kebutuhan Pangan Jelang Ramadan Meningkat, Wagub DKI: Warga Jangan Panik
- ICW Curiga Argumentasi Deputi Penindakan KPK soal Sekjen KKP Antam Novambar
Menurut Sinta hujan es tersebut terjadi karena saat ini wilayah Sumsel sedang mengalami musim pancaroba yang banyak menimbulkan awan cummolonimbus.
Pada awan itu terjadi golakan angin yang kencang sehingga pada proses angin kencang turun (downdraft), butiran es tersebut belum sepenuhnya mencair atau masih dalam bentuk butiran saat mencapai permukaan tanah.
Secara teori hujan es bisa terjadi di seluruh wilayah Sumsel, namun memang lebih sering terjadi di Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat karena suhu udara di sana relatif lebih rendah.
"Suhu di sana masih kurang hangat untuk es dapat mencair semuanya ketika sampai di permukaan tanah," kata dia menambahkan.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan es karena beberapa wilayah Indonesia juga tengah dilanda hujan es dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir.