Jadi Pelatih Anyar AC Milan, Ini Target Sergio Conceicao di Liga Italia
JAKARTA - Pelatih Sergio Conceicao memasang target tinggi di Liga Italia saat menggantikan Paulo Fonseca menangani AC Milan. Namun pelatih yang direkrut dari Porto ini langsung dihadapkan dengan ujian pertama yang tak mudah di Supercopa Italiana.
Fonseca hanya mampu bertahan selama enam bulan saat menggantikan Stefano Pioli yang justru meraih sukses selama lima tahun menangani Milan. Paling tidak, dia membawa Milan meraih Scudetto musim 2022. Tak hanya itu, Milan selalu dibawanya ke papan atas sehingga mereka kembali rutin bermain di Liga Champions.
Saat Fonseca yang kemudian menjadi pelatih, performa Milan justru tak lagi konsisten. Di laga terakhir Serie A Italia, 29 Desember 2024, Milan yang bermain di kandang sendiri hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan AS Roma.
Hasil buruk itu menjadikan Milan tertahan di peringkat delapan dengan poin 27. Mereka sudah tertinggal 14 poin dengan pemuncak klasemen Atalanta. Buntutnya, pelatih asal Portugal itu diberhentikan. Dan kurang dari 24 jam, Milan sudah menggaet Conceicao, kompatriot Fonseca, yang sukses mengarsiteki Porto.
Conceicao jelas tak asing dengan Liga Italia. Eks pemain sayap timnas Portugal ini menghabiskan separuh kariernya di Serie A dengan bermain di Parma, Lazio dan Inter Milan yang tak lain rival satu kota Milan. Bahkan Conceicao turut membawa Lazio meraih Scudetto 2000.
Kini, salah satu anaknya, Francisco Conceicao, melanjutkan kiprah ayahnya di Italia dengan bermain di Juventus. Meski berstatus pemain pinjaman dari Porto, Conceicao yunior kemungkinan dipermanenkan Juve.
Menariknya, Conceicao sudah langsung bertemu anaknya dalam debut saat Milan menghadapi Juve di semifinal Supercopa Italiana atau Piala Super Italia. Laga itu sendiri digelar di Arab Saudi di Stadion Al Awal Park, Riyadh, Sabtu, 4 Januari 2025 dini hari WIB. Pada pertandingan lain, Inter yang berstatus juara Liga Italia bertemu Atalanta.
Conceicao pun sudah siap menghadapi tantangan tersebut. Meski hanya memiliki waktu singkat, namun dirinya tak ingin itu menjadi alasan bila Rossoneri gagal di Supercopa.
"Bila saya berada di sini [Milan] berarti itu pertanda tidak bagus. Artinya ada yang tidak beres. Dan, kami tak punya waktu mempersiapkan diri untuk pertandingan melawan Juventus. Tetapi kami tidak mengeluh dan kami tidak akan pernah sekalipun mencari-cari alasan," ucap Conceicao seperti dikutip Football Italia.
Hanya Piala Super Italia tidak menjadi target Conceicao yang ingin membawa Milan ke papan atas. Dia menargetkan Milan masuk zona Liga Champions atau finis minimal di posisi empat.
"Kami hanya ingin satu hal saja, yaitu kembali ke Liga Champions karena kami adalah Milan," kata dia yang tetap akan membangkucadangkan pemain top bila tak mampu menunjukkan performa maksimal.
"Bakal ada 11 pemain [di lapangan] yang tentu saja merasa senang dan yang lain merasa kecewa. Yang pasti mereka akan memberikan segalanya saat bermain karena itu sudah menjadi standar," ujarnya lagi.
"Kami bisa saja mengubah sistem dalam permainan. Tetapi yang terutama adalah spirit dan mentalitas dan itu tak bisa ditawar-tawar. Harapan kami hanya satu yaitu mengakhiri pertandingan dengan meraih kemenangan," kata Conceicao.
Mengenai problem di Milan, Conceicao menilai semua bisa terjadi karena tidak berjalan sesuai harapan. Menurut dia tidak hanya persoalan taktik maupun fisik.
"Ada yang mengatakan ini lebih pada persoalan taktik. Sedangkan yang lain menyebut soal fisik atau mental. Paulo sesungguhnya menjalankan tugas secara luar biasa. Namun ada kalanya memang kurang berhasil. Dan itu adalah bagian dari pekerjaan pelatih," ucapnya.
Sementara, penasehat senior klub Zlatan Ibrahimovic menyebut pencapaian buruk Milan menjadikan Fonseca tak bisa dipertahankan lagi. Meski demikian Ibrahimovic meminta maaf kepada Fonseca.
"Sebelum kami memulai dengan Conceicao, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Fonseca atas apa yang sudah dilakukannya untuk tim ini. Dia juga menunjukkan sosok yang profesional," kata Ibrahimovic.
Baca juga:
"Persoalannya, dia gagal konsisten dengan hasil akhir. Saat Anda di Milan, hasil akhir jelas sangat penting," ujarnya.
"Kami kemudian memberhentikan dia usai pertandingan. Hanya kami membuat kesalahan karena tetap dia yang datang ke konferensi pers. Kami meminta maaf kepada Fonseca dan fans," ucap Ibrahimovic lagi.
Milan sesungguhnya sudah mengincar Conceicao untuk menggantikan Pioli. Namun juara Liga Champions tujuh kali ini gagal memenuhi target