Siapa Pit Hitam Teman Santa Claus? Memiliki Asal-Usul Berkaitan Sejarah dan Tradisi
YOGYAKARTA - Santa Claus atau Sinterklas adalah sosok ikonik yang selalu hadir dalam momen Natal. Figur ini biasanya dikisahkan membawa rusa-rusa penarik dan bersama seorang teman yang disebut Pit Hitam. Siapa sosok Pit Hitam teman Santa Claus ini?
Pit Hitam digambarkan sebagai sosok sahabat Santa Claus yang bertubuh hitam dan ikut membagikan kado Natal kepada anak-anak. Meskipun demikian, Pit Hitam terkadang juga menegur anak-anak nakal sehingga mereka takut kepadanya.
Dibalik sosoknya yang menjadi teman Santa Claus saat momen Natal, Pit Hitam memiliki asal-usul berkaitan dengan tradisi dan sejarah budaya. Lantas siapa sebenarnya Pit Hitam yang ikut memberikan kado Natal bersama Santa Claus ini?
Siapa Pit Hitam?
Pit Hitam adalah figur yang sering muncul dalam tradisi Natal di Belanda. Ia diyakini tiba dari Spanyol menggunakan kapal uap sambil membawa karung berisi hadiah. Ketika karung tersebut kosong, konon Pit Hitam akan mengisinya dengan anak-anak nakal untuk dibawa kembali ke Spanyol.
Karakter Zwarte Piet pertama kali diperkenalkan oleh Jan Schenkman, seorang guru dari Amsterdam, melalui buku bergambar berjudul Sint Nikolaas en zijn Knecht pada tahun 1850. Nama Zwarte Piet kemudian muncul di media cetak pada tahun 1891 dalam buku anak-anak berjudul Het feest van Sint-Nicolaas atau Pesta Saint Nicholas.
Pada masa itu, Belanda masih terlibat aktif dalam perdagangan budak hingga akhirnya dihapuskan pada tahun 1863. Sejarawan Lise Koning mengaitkan Zwarte Piet dengan tradisi pertunjukan penyanyi berwajah hitam yang berkembang di Amerika pada abad ke-19.
Dalam interpretasi lain, beberapa orang percaya bahwa sosok Pit Hitam berasal dari cerita rakyat abad pertengahan, di mana Santo Nikolas sering digambarkan dengan pendamping berkulit gelap yang melambangkan iblis atau tokoh jahat.
Zwarte Piet menjadi subjek kontroversi karena dianggap memiliki unsur rasialisme. Ia biasanya digambarkan dengan wajah hitam, rambut keriting, bibir merah mencolok, dan anting emas.
Dalam beberapa penampilannya, aktor yang memerankan Zwarte Piet kerap menggunakan aksen khas Suriname, bekas koloni Belanda di Amerika Selatan dengan populasi kulit hitam yang signifikan. Kritik terhadap representasi ini telah muncul sejak tahun 1980-an.
Pada 2015, sejumlah sekolah di Belanda melarang penggambaran Zwarte Piet dengan wajah hitam. Kemudian pada 2017, kota Rotterdam juga melarang kostum Zwarte Piet dengan wajah hitam dalam parade tahunan. Sebagai alternatif, beberapa pihak mengubah karakter ini dan menyebutnya hanya sebagai Piet tanpa embel-embel warna kulit.
Asal-Usul Santa Claus
Sinterklas menjadi sosok yang dinantikan oleh anak-anak menjelang Hari Natal yang jatuh pada 25 Desember. Dengan pakaian merahnya yang khas, janggut putih lebat, dan tawa khas “Ho-ho-ho”, Santa Claus melambangkan kebaikan hati dan semangat memberi. Ia digambarkan sebagai pembawa hadiah untuk anak-anak yang berperilaku baik.
Asal-usul cerita Santa Claus berasal dari figur sejarah nyata, yaitu Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra (sekarang bagian dari Turki) pada abad ke-4. Santo Nikolas dikenal karena kemurahan hatinya, terutama kepada anak-anak dan orang-orang yang membutuhkan.
Salah satu legenda yang paling terkenal menceritakan bagaimana ia memberikan emas kepada tiga gadis miskin agar mereka bisa menikah dan terhindar dari perbudakan. Cinta kasih dan kebaikan hati Santo Nikolas inilah yang menjadi inspirasi bagi karakter Santa Claus.
BACA JUGA:
Ketika tradisi Kristen menyebar ke Eropa, cerita tentang Santo Nikolas mulai bercampur dengan elemen budaya lokal. Di Belanda, ia dikenal sebagai Sinterklaas yang menjadi inspirasi langsung untuk nama Santa Claus di dunia berbahasa Inggris.
Representasi modern Santa Claus berpakaian merah, janggut putih, dan kereta ditarik rusa terbentuk pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Banyak ilustrasi yang dibuat oleh seniman seperti Thomas Nast membantu mengukuhkan citra ini. Kemudian, perusahaan Coca-Cola memperkenalkan versi Santa Claus dalam kampanye iklan mereka tahun 1930-an.
Demikianlah ulasan mengenai siapa Pit Hitam teman Santa Claus yang ikut membagikan kado kepada anak-anak. Santa Claus dan teman-temannya menjadi pengingat bahwa Natal adalah waktu untuk berbagi kebahagiaan, kebaikan hati, dan refleksi tentang nilai-nilai yang kita anut. Baca juga mengenal tradisi perayaan Natal paling unik di berbagai negara.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.