Apindo Rumuskan Langkah Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia perlu fokus pada beberapa sektor penting.

Dia mengaku pihaknya telah merumuskan sejumlah langkah strategis untuk memastikan ekonomi Indonesia tumbuh dengan berdaya saing seperti Hilirisasi komoditas di sektor-sektor strategis. Serta Penguatan UMKM secara konsisten dan terarah dengan pendekatan pentahelix.

"Penguatan ekosistem ekonomi digital, Optimalisasi sektor hijau, Pencapaian Swasembada Pangan, Penyederhanaan perizinan, peningkatan transparansi, dan konsistensi kebijakan dalam mendukung iklim investasi, serta optimalisasi Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA)," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis, 19 Desember.

Selain itu, Shinta menyampaikan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing, Indonesia harus segera memenuhi lima prasyarat kunci, dengan mendorong bauran kebijakan fiskal dan moneter yang pro-stability, pro-growth, dan pro-poor untuk menjaga sisi demand dengan melakukan collect more dan spending better pada kebijakan fiskal serta relaksasi kebijakan suku bunga.

Selanjutnya, peningkatan efisiensi biaya usaha universal yang fokus pada pemangkasan cost of compliance dan penciptaan ekosistem biaya usaha efisien dalam memperkuat daya saing Indonesia serta membuka ruang bagi investasi strategis bagi pertumbuhan jangka panjang.

Kemudian melalui penciptaan lapangan kerja yang berkualitas sebagai hasil nyata realisasi investasi yang efektif dan memastikan percepatan investasi dengan mengeliminasi hambatan birokrasi.

Shinta menambahkan kunci berikutnya yaitu peningkatan produktivitas dan kualitas SDM melalui link and match sistem pendidikan dan kebutuhan dunia industri serta reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi pada reskilling dan upskilling.

Selain itu, Shinta menyampaikan menjadikan UMKM sebagai closeloop bagi industri yang implementasinya dimulai dari BUMN serta menciptakan insentif yang memadai bagi swasta yang melibatkan UMKM dalam aktivitas produksi dan distribusi.

"Hal ini harus didorong agar membuat UMKM kita naik kelas dan mendorong menjadi Global Value Chain (GVC)," pungkasnya.