Bitcoin Diramal Bakal Lewati Emas Sebagai Aset Pelindung Nilai
JAKARTA - Emas yang selama ini disebut-sebut sebagai aset yang aman dan menjadi pelindung nilai, mulai tersaingi dengan aset digital berbasis blockchain, Bitcoin. Tidak sedikit yang menilai Bitcoin sebagai emas 2.0 sebagaimana yang diungkapkan ketua The Fed, Jerome Powell, dalam acara DealBook Summit pada 5 Desember.
“Bitcoin itu seperti emas, hanya saja (dalam bentuk) digital,” ujar Powell dikutip dari Bankless.
Kali ini, pendiri dan CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, optimistis bahwa Bitcoin (BTC) dapat menyamai bahkan melampaui kapitalisasi pasar emas dalam lima hingga delapan tahun ke depan. Keyakinan ini muncul setelah Bitcoin terus mencatatkan momentum pertumbuhan yang mengesankan.
Sementara itu, kepala riset di Galaxy Digital, Alex Thorn, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini telah mencapai 14% dari nilai total emas yang diperkirakan mencapai 17,8 triliun dolar AS (Rp284.800 triliun). Data ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin mendekati posisi emas sebagai aset utama untuk menyimpan kekayaan.
Pada 17 Desember tadi malam, Bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar 108.268 dolar AS (Rp1,744 miliar) per koin menurut data CoinMarketCap hari ini. Kapitalisasi pasar BTC saat ini berada di angka 2,13 triliun dolar AS (Rp34.080 triliun), melebihi dua pertiga dari total nilai emas yang dimiliki bank sentral dunia, yakni 3,13 triliun dolar AS (Rp50.080 triliun). Momentum ini didorong oleh sentimen pasar positif menjelang keputusan Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunga.
Di sisi lain, perkembangan ETF Bitcoin juga menjadi sorotan. Untuk pertama kalinya, ETF Bitcoin di Amerika Serikat melampaui ETF emas dalam total aset yang dikelola. ETF Bitcoin kini mengelola dana sebesar 129,25 miliar dolar AS (Rp2.068 triliun), mengungguli ETF emas yang berada di angka 128,88 miliar dolar AS (Rp2.062 triliun). Produk BlackRock’s iShares Bitcoin ETF (IBIT) mencatat performa yang lebih baik dibandingkan iShares Gold ETF (IAU), yang telah menjadi favorit sejak 2005.
Novogratz percaya bahwa meningkatnya adopsi institusional dan penerimaan Bitcoin sebagai “emas digital” akan mendorong kapitalisasi pasar Bitcoin untuk terus tumbuh. Selain itu, belakangan ini kondisi pasar juga semakin matang sehingga Bitcoin berpotensi mengubah dunia investasi global dan menjadi penyimpan nilai utama di masa depan.