ETF Bitcoin Dongkrak Minat Pasar, HBAR dan XRP Siap Menyusul!
JAKARTA - Sejak ETF Bitcoin meluncur pada awal tahun 2024, tepatnya pada 10 Januari, berhasil menarik minat investor tradisional. ETF Bitcoin sendiri sudah disetujui Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat beberapa hari sebelumnya. SEC memberikan lampu hijau untuk peluncuran 11 Bitcoin exchange traded funds (ETF) pertama. Hadirnya ETF Bitcoin berhasil menarik investor tradisional yang ingin berinvestasi di Bitcoin melalui instrumen yang diawasi ketat oleh regulator.
Sejak diluncurkan, ETF Bitcoin langsung menarik minat besar. Data dari Coinglass menunjukkan bahwa lebih dari 123,87 miliar dolar AS (Rp1.920,98 triliun) nilai Bitcoin telah masuk ke ETF ini, yang dikelola oleh sejumlah perusahaan ternama.
Tren positif ini semakin diperkuat dengan persetujuan ETF Ethereum oleh SEC, menawarkan lebih banyak opsi investasi bagi publik dan mempererat hubungan antara dunia keuangan konvensional dan aset digital.
Rencana ETF Terdekat, XRP dan HBAR
Eric Balchunas, analis dari Bloomberg, memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi era baru bagi ETF kripto. Menurutnya, ETF gabungan Bitcoin dan Ethereum kemungkinan akan menjadi produk investasi strategis pertama yang dirilis. Selanjutnya, Litecoin berpotensi menjadi kandidat kuat untuk ETF berikutnya karena statusnya sebagai fork Bitcoin dan pengakuan sebagai komoditas.
Analis juga melihat potensi besar untuk ETF HBAR (Hedera) dan XRP, mengingat posisi uniknya yang tidak dikategorikan sebagai sekuritas. Namun, Solana, jalan menuju ETF mungkin memakan waktu lebih lama karena kendala regulasi terkait status hukum koin SOL.
Menurut Vance Spencer, pendiri Framework Ventures, dukungan dari institusi keuangan besar seperti BlackRock dan Fidelity sangat penting untuk memastikan keberhasilan ETF kripto di masa depan. Tanpa keterlibatan mereka, dampak ETF terhadap pasar bisa terbatas.