7 Alergi Makanan Terunik yang Jarang Terjadi di Dunia
JAKARTA - Alergi makanan bisa ditandai dengan gejala ringan hingga mengancam jiwa. Jika Anda atau anak memiliki alergi makanan yang ekstrem, Anda tahu betapa sulitnya mengurangi rasa sakit akibat alergi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Ketika kita berbicara tentang alergi makanan, hal pertama yang mungkin terlintas adalah alergi kacang, susu, atau makanan laut. Namun, di luar alergi makanan umum tersebut, ada beberapa alergi yang cukup unik dan jarang diketahui.
Berikut 7 kasus alergi makanan terunik yang jarang diketahui, seperti dilansir VOI dari laman Healthline pada Kamis, 12 Desember 2024.
1. Daging merah
Alergi terhadap daging seperti sapi, babi, dan domba tergolong langka dan bisa sulit untuk diidentifikasi. Alergi ini biasanya disebabkan oleh gula yang ditemukan dalam daging yang disebut alpha-galactose (alpha-gal).
Menurut para ahli, alergi terhadap daging merah di Amerika Serikat telah dikaitkan dengan gigitan kutu Lone Star. Jika alergi terhadap satu jenis daging, Anda mungkin juga alergi terhadap daging lain seperti babi dan unggas. Terkadang, dagingnya disuntik dengan perasa alami yang mengandung sel sapi atau mamalia lainnya.
2. Biji wijen
Seperti halnya alergi kacang, orang yang alergi terhadap biji wijen bisa mengalami reaksi alergi yang parah. Alergi ini sangat jarang, diperkirakan hanya memengaruhi sekitar 0,1 persen orang di Amerika Serikat.
Meskipun biji wijen mudah ditemukan dalam makanan, ekstrak dan minyak biji wijen lebih sulit diidentifikasi. Menurut para ahli, ada banyak kasus orang yang mengalami reaksi alergi terhadap minyak wijen.
3. Alpukat
Alergi terhadap alpukat terkait erat dengan alergi lateks. Ini disebabkan oleh protein yang ditemukan dalam alpukat yang memiliki kesamaan struktur dengan protein pada lateks alami. Oleh karena itu, orang yang alergi lateks berisiko mengalami reaksi terhadap alpukat. Jika Anda alergi lateks dan memiliki reaksi buruk terhadap alpukat, Anda juga bisa alergi terhadap kentang, tomat, kastanye, pepaya, pisang, atau kiwi.
4. Marshmallow
Jika Anda alergi terhadap marshmallow, kemungkinan bahan yang menyebabkan masalah adalah gelatin. Gelatin adalah protein yang terbentuk ketika jaringan ikat hewan direbus. Beberapa orang alergi terhadap protein ini. Marshmallow juga ditemukan dalam permen karet, permen kenyal, dan sereal berlapis gula. Alergi terhadap gelatin juga terkait dengan reaksi alergi terhadap beberapa vaksin, seperti vaksin flu.
Baca juga:
5. Jagung
Meskipun agak jarang, alergi terhadap jagung tetap bisa memperparah kondisi orang tersebut. Jika alergi terhadap jagung, Anda harus menghindari semua bentuk jagung, baik yang dimasak, mentah, dalam bentuk sirup, maupun tepung jagung.
Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI), alergi jagung sulit dikenali karena reaksinya mirip dengan alergi terhadap biji-bijian, dan serbuk sari rumput.
6. Mangga
Alergi terhadap mangga juga menarik dan cukup langka. Seperti alergi terhadap alpukat, alergi terhadap mangga sering kali terkait dengan alergi lateks. Ada pula berbagai jenis alergen lain dalam mangga yang dapat bereaksi silang dengan orang yang alergi terhadap apel, pir, seledri, adas, pistachio, dan kacang mete.
Orang yang mengalami reaksi alergi terhadap kulit mangga juga cenderung memiliki reaksi parah terhadap poison ivy dan poison oak. Hal ini karena adanya urushiol, senyawa kimia yang ditemukan di tanaman tersebut.
7. Hot Dog
Hot dog adalah makanan olahan yang mengandung banyak aditif. Reaksi alergi setelah mengonsumsi hot dog bisa disebabkan oleh berbagai bahan tambahan ini. Namun, umumnya, reaksi ini dianggap disebabkan oleh tambahan nitrat dan nitrit.