Polisi India Akan Periksa Starlink Terkait Penyelundupan Narkoba Senilai Rp65 Triliun
JAKARTA – Polisi India berencana meminta keterangan dari Starlink, perusahaan penyedia internet satelit milik Elon Musk, terkait penggunaan perangkatnya dalam penyelundupan narkoba besar-besaran yang berhasil digagalkan di perairan Kepulauan Andaman dan Nicobar.
Dalam penggerebekan terbesar yang pernah terjadi di wilayah tersebut, polisi menemukan lebih dari 6.000 kg metamfetamin di sebuah kapal asal Myanmar. Barang haram senilai 360 miliar rupee (setara Rp65 triliun) itu disembunyikan dalam karung-karung yang diangkut oleh enam warga negara Myanmar yang kini telah ditahan.
Kasus ini menarik perhatian khusus karena untuk pertama kalinya, perangkat Starlink digunakan oleh penyelundup untuk bernavigasi di laut dalam dan memasuki perairan India. Hargobinder S. Dhaliwal, seorang pejabat tinggi kepolisian Andaman yang memimpin investigasi, menyatakan bahwa para penyelundup memanfaatkan perangkat Starlink untuk membuat hotspot Wi-Fi yang memungkinkan mereka tetap terhubung selama perjalanan dari Myanmar.
“Kejadian ini berbeda karena mereka melewati semua jalur hukum,” ujar Dhaliwal. “Mereka langsung mengoperasikan ponsel melalui satelit.”
Polisi akan meminta Starlink memberikan informasi tentang pembeli perangkat, waktu pembelian, serta riwayat penggunaannya. “Mereka (penyelundup) menggunakan Starlink Mini sejak perjalanan dimulai dari Myanmar,” tambahnya.
Baca juga:
- Internet Lemot pas Lagi Main Gim? Ini Dia 4 Faktor Penyebabnya!
- Perseverance Jelajahi Wilayah 'Pico Turquino' untuk Cari Tahu Keadaan Planet Mars di Masa Lalu
- Keren! SMAN 1 Kelapa dari Bangka Belitung Juara GYC 2024 Free Fire 2024
- Dorong Ekosistem Gaming Lokal, Lapakgaming Sukses Menggelar Lapakgaming Battle Arena
Starlink belum memberikan komentar terkait permintaan ini. Perusahaan tersebut memang memiliki rencana untuk meluncurkan layanan di India, tetapi cakupannya di wilayah perairan teritorial India masih memerlukan persetujuan pemerintah.
Pihak berwenang juga sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan jaringan lokal atau internasional dalam kasus ini.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perdagangan metamfetamin melalui jalur laut meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, Asia Timur dan Tenggara mencatat rekor penyitaan metamfetamin sebanyak 190 ton. India disebut menjadi salah satu pasar transit dan tujuan utama metamfetamin dari Myanmar.
Perangkat Starlink Mini, yang disebut sebagai kit portabel berukuran kompak dan mudah dibawa dalam ransel, diduga menjadi alat kunci dalam upaya penyelundupan ini. Polisi berharap investigasi terhadap perangkat ini dapat membantu mengungkap jaringan penyelundup yang lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.