Tesla Cybertruck Belum akan Masuk Pasar China, Ini Alasannya
JAKARTA – Belum lama ini, rumor beredar bahwa Tesla akan membawa pikap listriknya, Cybertruck, ke pasar China, negara dengan pasar kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Namun, Tesla akhirnya angkat bicara dan memastikan bahwa Cybertruck tidak akan dijual di negara tersebut, seperti dilaporkan media lokal Jiemian.
“Mereka tidak memiliki rencana untuk menjual model tersebut (Cybertruck) di pasar kendaraan listrik terbesar di dunia (China),” tulis Jiemian, mengutip pernyataan Tesla dalam laporan yang diterbitkan pada Selasa, 3 Desember, sebagaimana dilansir dari laman CNevpost.
Hal ini diperkuat dengan tidak adanya Cybertruck dalam daftar kendaraan yang tersedia untuk dipesan di situs resmi Tesla China. Sebaliknya, hanya ada model lain seperti Model Y, Model 3, Model S, dan Model X.
Baca juga:
Cybertruck dan Tantangannya di China
Cybertruck pertama kali diperkenalkan Tesla pada November 2019, dan pengiriman perdana dimulai di Amerika Serikat pada 30 November 2023. Meski begitu, China tampaknya tidak masuk dalam peta pasar Cybertruck. Sebelumnya, Tesla sempat membawa Cybertruck ke China, tetapi hanya untuk diperkenalkan, bukan untuk dijual.
Bahkan, CEO Tesla Elon Musk mengakui tantangan besar dalam membawa Cybertruck ke jalan raya China. “Melegalkan Cybertruck di jalan raya di Tiongkok akan sangat sulit. Namun, kami dapat mengirimkan beberapa prototipe untuk dipajang,” ujar Musk pada 14 Januari melalui platform media sosial X.
Musk tidak menjelaskan secara rinci hambatan hukum yang dihadapi. Namun, aturan ketat terhadap pikap di China menjadi salah satu penghalang utama. Di negara tersebut, pikap dikategorikan sebagai truk ringan yang tunduk pada berbagai pembatasan, termasuk:
- Kecepatan maksimal hanya 100 km/jam di jalan raya.
- Masa pakai maksimal 15 tahun, setelah itu kendaraan harus dibongkar.
- Pembatasan akses ke wilayah perkotaan, meskipun aturan ini mulai dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan Jiemian, jika Tesla ingin memasarkan Cybertruck di China, perusahaan harus melakukan modifikasi besar-besaran pada kendaraan tersebut untuk memenuhi standar keselamatan dan regulasi setempat. Hal ini tentu memerlukan biaya besar, sementara potensi penjualannya diprediksi tetap terbatas.
Cybertruck, yang tampil futuristik dengan desain kotaknya, memang menghadapi tantangan unik di pasar internasional. Di luar Amerika Serikat, pikap listrik ini harus beradaptasi dengan berbagai aturan dan ekspektasi pasar yang berbeda. Untuk saat ini, pasar China tampaknya bukan tujuan prioritas Tesla untuk Cybertruck.