Biden Berupaya Beri Bantuan Militer ke Ukraina Sebanyak Mungkin Sebelum Trump Dilantik

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan paket bantuan militer baru dari negaranya senilai 725 juta dolar AS untuk Ukraina.

Mengutip AFP, Selasa 3 Desember, paket tersebut termasuk bantuan ranjau darat tahap kedua serta senjata anti-udara dan anti-tank.

Bantuan ini diumumkan kurang dari dua bulan sebelum pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Blinken mengatakan, bantuan AS ini untuk memastikan Ukraina memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia.

Selain bantuan ranjau darat anti-personel, AS memberikan Ukraina amunisi untuk peluncur roket presisi HIMARS, rudal Stinger, sistem anti-drone, senjata anti-tank, dan amunisi artileri.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, keputusan untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina diperlukan karena Rusia mengerahkan unit infanteri, bukan kendaraan militer.

"Ukraina membutuhkan hal-hal yang dapat membantu memperlambat upaya Rusia," kata Austin kepada wartawan bulan lalu.

Pemerintah AS dipimpin Presiden Joe Biden yang akan lengser tak lama lagi, berupaya untuk mengerahkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina sebelum Trump memimpin.

Trump diketahui sempat mengeluarkan pernyataan dapat mendorong gencatan senjata selama beberapa jam setelah menjabat Presiden AS. Trump juga telah berulang kali mengkritik bantuan AS untuk Ukraina.

Pernyataan Trump itu telah memicu kekhawatiran di Ukraina dan Eropa tentang masa depan bantuan AS, dan kemampuan Ukraina untuk menahan serangan Rusia tanpa dukungan berkelanjutan AS.