PM Inggris Starmer Nilai Penting Memperkuat Posisi Ukraina untuk Pembicaraan Damai Mengakhiri Perang

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada Hari Senin, pentingnya peningkatan dukungan untuk Ukraina guna menempatkan negara itu pada posisi terkuat untuk pembicaraan damai, mengakui dengan jelas bahwa perang dapat diakhiri melalui negosiasi.

"Kita harus terus mendukung Ukraina dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mendukung pembelaan diri mereka selama diperlukan," kata PM Starmer dalam pidatonya di distrik keuangan bersejarah London, melansir Reuters 3 Desember.

"Untuk menempatkan Ukraina pada posisi terkuat yang memungkinkan untuk negosiasi sehingga mereka dapat mengamankan perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan persyaratan mereka yang menjamin keamanan, kemerdekaan mereka dan hak untuk memilih masa depan mereka sendiri," tambahnya.

Di sisi lain, PM Starmer memperingatakan, kemenangan Rusia di Ukraina akan mengancam keamanan, stabilitas dan kemakmuran Eropa, terutama karena hal itu dapat membuat sekutu Rusia semakin berani.

Komentar PM Starmer muncul di saat yang krusial dalam perang tersebut, dengan Rusia yang maju dengan laju tercepat sejak 2022, sementara Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berjanji untuk segera mengakhiri perang setelah ia dilantik pada 20 Januari.

Inggris diketahui merupakan salah satu pendukung Ukraina yang paling vokal sejak dimulainya invasi Rusia pada 2022, negara pertama yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina, termasuk tank tempur dan rudal jelajah jarak jauh.

Ini adalah bahasa yang paling jelas, yang digunakan PM Starmer, yang terpilih pada bulan Juli, tentang perang dengan Rusia yang berakhir dengan penyelesaian yang dinegosiasikan, kata seorang pejabat pemerintah Inggris kepada Reuters.

Dalam komentar sebelumnya, PM Starmer mengatakan perang harus diakhiri dengan Rusia meninggalkan perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional.

Terpilihnya Trump telah menambah tekanan pada Eropa untuk meningkatkan perannya dalam mempersenjatai Kyiv, jika Amerika Serikat, donor individu terbesar, mengurangi bantuannya.

PM Starmer mengatakan, "sangat penting bagi semua negara Eropa untuk melangkah maju guna melindungi masa depan kita bersama", karena "masa depan kebebasan di Eropa sedang diputuskan hari ini".

"Kita menghadapi bahaya yang dekat dan nyata dengan Rusia sebagai agresor yang tidak menentu dan semakin putus asa di benua kita yang mengerahkan semua sumber dayanya - bersama dengan pasukan Korea Utara dan rudal Iran - yang bertujuan untuk membunuh dan menaklukkan," katanya.