Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan bertahan dalam perangnya atas Ukraina.

"AS berkomitmen untuk mendukung Anda dalam membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan agresi Rusia. Jelas bahwa Putin tidak akan menang dalam perang ini. Rakyat Ukraina akan menang," kata Biden saat bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 14 September.

Ketika ditanya tentang komentar Putin mengenai potensi perang langsung dengan Rusia, Biden berkata: "Saya tidak terlalu memikirkan Vladimir Putin."

Selain Ukraina, Biden, yang menjamu Starmer di Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin pemerintahan itu akan membahas upaya mengamankan kesepakatan di Timur Tengah, pembebasan sandera, gencatan senjata segera, dan peningkatan akses masuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

"Dan ketiga, kami akan membahas mengenai Indo-Pasifik. Tidak ada kawasan yang lebih penting bagi masa depan kita, dan saya sangat bangga dengan kemitraan AUKUS kita dengan Australia, tiga tahun terakhir, kita telah membuat kawasan ini lebih bebas, terbuka, dan aman," tambahnya, merujuk pada kemitraan Australia, Inggris, dan AS.

Sementara itu, Starmer mengatakan beberapa minggu dan bulan ke depan akan bisa jadi sangat penting bagi Ukraina, dan sangat penting mereka mendukung Ukraina dalam perang penting menuju kebebasan.

"Jadi, saya berharap dapat membahas mengenai Timur Tengah dengan Anda, tentu saja, sekali lagi, tentang hal sangat penting dalam beberapa minggu dan bulan mendatang dan di tempat lain di dunia. Saya pikir secara historis, kita telah menunjukkan kekuatan hubungan kita, bahwa kita memiliki keselarasan strategis.

"Kita memiliki tujuan yang sama dalam isu-isu global ini, dan oleh karenanya sangat penting bagi kita memiliki kesempatan untuk membahasnya, bukan hanya sebagai fakta tetapi juga strategi yang lebih luas yang memperkuatnya," sambung Starmer.

Ini adalah kedua kalinya Starmer datang ke Gedung Putih untuk bertemu Biden. Hasil pertemuan akan dirilis setelah pertemuan para pemimpin.