Ambisi Prabowo Ekonomi Tumbuh 8 Persen, Bahlil Bidik Konsumsi Listrik per Kapita hingga 6.300 kWh

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) Bahlil Lahadalia berencana menggenjot konsumsi listrik per kapita masyarakat Indonesia menjadi 6.300 kWh.

DIkatakan Bahlil, hal ini sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.

"Untuk mendorong kedaulatan energi kami terus mengkaji, berdiskusi dan mencari solusi agar hal-hal yang sudah menjadi arahan kebijakan Pak Prabowo bisa kita lakukan termasuk RUPTL mendorong pertumbuhan ekonomi 6-8 persen," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Senin, 2 Desember.

Dikatakan Bahlil, hal ini sudah tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021-2030 yang menargetkan konsumsi per kapita mencapai 6.300 kWh per kapita.

Pasalnya, kata dia, jika konsumsi listrik hanya sebesar 5.000 hingga 5.300 kWh per kapita, pertumbuhan ekonomi yang tercapai masih di bawah angka persen.

"Kita akan dorong sampai 6.000 lebih agar ketika terjadi pertumbuhan ekonomi, kita tidak terjadi krisis energi," sambung Bahlil.

Sebelumnya, target konsumsi listrik per kapita berkisar di antara 4.000 hingga 5.000 KWh per kapita. Dengan target ini, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi yang terbentuk hanya sebesar 5 persen.

Asal tahu saja, tercatat konsumsi listrik perkapita Indonesia terus meningkat sejak tahun 2017. Teranyar, pada 2023 realisasi konsumsi listrik rata-rata setiap orang di Indonesia mencapai 1.285kWh per kapita. Angka ini meningkat dari 1.173 kWh per kapita pada 2022.