Video Lawas Haikal Hasan Beredar, Sebut Bung Karno Tukang Penjarakan Ulama, Ngatain Ulama Amoral
JAKARTA - Video lawas ceramah Ustaz Haikal Hasan beredar. Dalam video, Haikal Hasan mengomentari sikap proklamator Soekarno saat Ijtimak Ulama yang digelar pada 11 September 1957 di Palembang.
Potongan video lawas di re-tweet oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean di akun twitternya, @FerdinandHaean3 pada Senin, 12 April tadi. Potongan video pertama kali diposting oleh akun @tjhinfar21.
“Jika omongan kurang ajar seperti ini terus bebas menyiarkan kebohongan dan merusak sejarah bangsa, maka jangan kaget bila anak muda bangsa ini, generasi penerus, tak lagi mengetahui sejarah bangsa sesungguhnya. Disanalah kaum jahiliyah kilafuck bisa tumbuh subur,” cuit Ferdinand.
Dalam video berdurasi 2.20 detik, penceramah dengan gaya khas logat Betawi menyebutkan Bung Karno sebagai 'tukang penjarain ulama.'
Awalnya Haikal hasan bercerita sejarah soal Ijtimak Ulama yang diselenggarakan pada 11 September 1957 di Palembang. Hadir dalam momen penting tersebut KH Isa Anshari, Natsir, Sutan Sjahrir dan tokoh-tokoh penting lainnya.
"Top-top semua. Tahu apa yang terjadi di Jakarta? Bung Karno bersama PNI-nya dan PKI-nya dan Nasakomnya ngata-ngatain ulama yang sedang rapat dan sedang muktamar. Mereka menuduh ulama yang sedang rapat itu amoral," terang Babe Haikal, sapaan akrab Haikal Hasan.
Babe Haikal memahami bahwa Bung Karno tokoh penting dalam perjuangan dan pergerakan menuju Indonesia merdeka. Namun, sejarah tetap sejarah, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.
"Bung Karno kan proklamator? Iye! Bung Karno berjasa, gue tahu! Bung Karno hebat? Setuju! Tapi jangan lupa, Bung Karno tukang penjarain para ulama, bersama Nasakomnya,"
"Silahkan bantah kalau bisa! Silakan bantah kalau bisa," tegas Babe Haikal.
Baca juga:
- Kementan Nilai Wajar Kenaikan Harga Jelang Ramadan: Nanti juga Turun Lagi
- Kesal Penuh Amarah, Pengusaha 33 Tahun Ini Lepas 4 Tembakan di Pasar Induk Caringin Bandung
- Akankah Kementerian Investasi Jadi Jawaban Permasalahan Birokrasi Antar Kementerian?
- Teror Molotov Lagi, Kantor PDIP Cianjur Jadi Sasaran
Tak berhenti disitu, usai Ijtimak para ulama juga terus dijelek-jelakkan pemerintah saat itu melalui koran-koran.
“Ulama dituduh apa? Amoral! Dituduh apa? Makar! Dituduh apa? ‘Mau mendirikan negara Islam yah! Mau mendirikan negara Islam yah!’ Dikit-dikit negara Islam, dikit negara Islam. Seolah-olah ulama yang mukhtamar, dianggap mau mendirikan negara Islam. Tuh, tuduhannya,” kata Babe Haikal.
Akun twitter oleh @tjhinfar21 menyebutkan kalau ini merupkan fitnah dan menghina pra founding fathers. “Ini salah satu provokator berkedok pembela ulama. Gimana nih @PDI_Perjuangan? Masa iya bacotnya sih Haikal dibiarkan bebas menghasut dan memfitnah founding fathers kita. Dasar provokator berbulu domba.”