Batu Ginjal, Kenali Cara Pencegahan hingga Pengobatan yang Tepat

JAKARTA - Batu ginjal adalah kondisi medis yang umum dan bisa sangat menyakitkan. Batu ini terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, mengkristal dan menumpuk di ginjal.

Meskipun batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah dan mengobati kondisi ini agar tidak semakin parah.

Faktor risiko batu ginjal

dr. Alberth Ivan Parasian Sp.U, dokter spesialis urologi Eka Hospital Permata Hijau membeberkan faktor risiko batu ginjal. Ia menyebut faktor utama seseorang mengalami batu ginjal adalah kurangnya minum atau cairan.

dr. Alberth mengatakan jumlah minum yang ideal bagi pasien dengan penyakit batu ginjal rata-rata harus minum setidaknya 3 liter cairan per hari. Ia menyarankan minum dengan pH seimbang, seperti air putih dan susu.

"Pasien dewasa yang mempunyai batu ginjal, disarankan untuk minum cairan cukup agar menghasilkan urin setidaknya 2,5 liter per hari," ujar dr. Alberth, saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa, 26 November 2024

Selain kurangnya minum atau cairan, dr. Alberth menyebut faktor seseorang terkena batu ginjal, di antaranya:

- Makan daging merah dan makanan tinggi protein secara berlebihan

- Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan sodium (garam)

- Konsumsi suplemen vitamin C tanpa pengawasan dokter

- Obesitas

- Memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal

- Mengalami penyumbatan saluran kencing

- Mengonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, seperti diuretik, antasida, atau anti kejang

- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, gout arthritis, dan hipertensi.

Cara mencegah batu ginjal

dr. Alberth membeberkan 10 cara mencegah batu ginjal, yakni:

- Banyak minum air putih, yaitu 2,5-3 liter setiap hari

- Minum secara teratur sepanjang hari

- Pilih minuman dengan pH-Netral seperti air putih atau susu

- Makan lebih banyak sayur dan buah

- Mengurangi makan daging atau protein hewani

- Mengurangi makanan mengandung banyak oksalat, seperti bayam,almon, dan teh hitam.

- Mengurangi makanan yang mengandung kadar asam urat tinggi

- Menurunkan berat badan sampai ideal

- Mengurangi makan asin dengan membatasi asupan garam (tidak lebih dari 3-5 gram per hari)

- Makan kalsium yang cukup (1000-1200 mg kalsium per hari).

Dalam mengatasinya, pengobatan yang tepat tentu dapat meningkatkan harapan hidup pasien. dr. Albert mengatakan, tak semua penyakit ginjal butuh pengobatan serius. Apabila tak terdapat keluhan pada pasien dengan batu ginjal yang kecil, maka disarankan hanya jadwal kontrol teratur.

"Namun bila batu ginjal terus berkembang menjadi lebih besar atau menyebabkan nyeri pinggang serta demam berulang, maka disinilah saatnya dibutuhkan pengobatan," ucap dr. Alberth.

Batu ginjal sering kali dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Dalam beberapa kasus, batu ginjal bisa keluar dengan sendirinya tanpa operasi, terutama untuk batu yang berukuran kecil dan pasien banyak minum.

dr. Alberth mengatakan batu yang berukuran kurang dari 4 mm dapat keluar dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Sementara, untuk batu ginjal yang lebih besar mungkin dapat memakan waktu sekitar 2-3 minggu sampai benar-benar hilang.

Ukuran batu ginjal yang lebih besar mungkin membutuhkan penanganan dengan obat-obatan atau prosedur khusus, seperti:

- Obat-obatan untuk melemaskan saluran kencing agar batu dapat lewat

- Obat pereda nyeri

- Shockwave lithotripsy untuk memecah batu sehingga dapat keluar dari tubuh lebih mudah

- Ureteroskopi untuk menghancurkan dan mengambil batu ginjal dari uretra dan kandung kemih menggunakan alat khusus

- Percutaneous nephrolithotomy, yaitu prosedur memasukkan selang kecil ke ginjal dengan sayatan kecil untuk menghancurkan batu ginjal dengan bantuan usg

- Laparoskopi, proses bedah minimal invasif untuk mengangkat batu ginjal.