Tak Cuma Kurang Minum, Ini Penyebab Utama Batu Ginjal
JAKARTA - Batu ginjal sering kali dikaitkan dengan kebiasaan kurang minum. Namun, penyebabnya tak cuma itu, masalah ini juga bisa dipengaruhi oleh beberapa hal lain.
Batu ginjal merupakan penyakit yang ditandai dengan terbentuknya kristal mineral dan senyawa kimia yang ada di dalam urine. Urine sendiri mengandung berbagai senyawa kimia dan mineral, seperti kalsium atau asam oksalat.
Ketika konsentrasi urine sangat kental, senyawa kimia yang terkandung di dalamnya akan lebih mudah berikatan dan membentuk kristal batu ginjal. Lantas apa penyebab dan gejala penyakit batu ginjal?
Penyebab batu ginjal
dr. Alberth Ivan Parasian Sp.U, dokter spesialis urologi Eka Hospital Permata Hijau menyebut penyebab dari penyakit batu ginjal. Ia mengatakan penyebab batu ginjal adalah kristalisasi dari senyawa kimia yang ada di urine. Jika kandungannya terlalu banyak dalam urine, batu dapat terbentuk.
"Salah satu penyebab batu ginjal adalah tingginya kadar kalsium dalam urin," ujar dr. Alberth, saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa, 26 November 2024.
"Banyak makan garam akan membuat berkurangnya reabsorpsi (penyerapan ulang) kalsium dari urin menyebabkan tingginya kadar kalsium di urin," lanjutnya.
dr. Alberth Ivan menyebut beberapa jenis senyawa kimia yang bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal, yaitu:
- Kalsium oksalat dan kalsium fosfat akibat kurang minum
Jenis batu ginjal ini lebih berisiko tinggi terjadi pada orang yang makan makanan tinggi oksalat atau kalsium rendah dan kurang minum. Ini adalah jenis batu ginjal yang paling umum.
- Batu asam urat akibat asam urat tinggi
Kristal asam urat tidak hanya terbentuk di sendi tapi juga di ginjal dan membentuk batu ginjal. Konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah atau makanan olahan meningkatkan risiko batu asam urat terbentuk.
- Batu struvite akibat infeksi bakteri
Infeksi bakteri bisa menyebabkan pembentukan batu struvit di ginjal. Apabila infeksi terus berulang, kalkulus staghorn, aias batu ginjal yang sangat besar dapat terbentuk dan memerlukan pembedahan untuk mengeluarkannya.
- Batu Sistine akibat kondisi genetik
Suatu kondisi genetik yang menyebabkan dua asam amino sistein saling berikatan dan membentuk batu di ginjal. Kondisi ini disebut dengan cystinuria.
Baca juga:
Gejala batu ginjal
Dr. Alberth mengatakan batu ginjal tidak selalu menimbulkan gejala. Gejala batu ginjal umumnya mulai muncul ketika batu mulai bergerak di saluran kencing untuk keluar tubuh.
Ukuran batu yang kecil sekalipun dapat menyebabkan rasa sakit terutama di area punggung bawah sebelah kanan atau kiri. Sementara, jika batu menyumbat saluran kencing, ada mungkin akan merasakan gejala terkait masalah buang air kecil.
Dr. Alberth mengatakan gejala paling sering pada pasien dengan batu ginjal adalah rasa sakit hebat dan tajam di pinggang, punggung bawah, atau di bawah rusuk.
"Nyeri pinggang yang sangat tajam dirasakan menyebar dari pinggang ke arah belakang dan samping. Nyeri juga menyebar ke arah pangkal paha. Nyeri dirasakan hilang timbul," kata Dr. Alberth.
Beberapa tanda batu ginjal yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- Rasa sakit hebat dan tajam di pinggang, punggung bawah, atau di bawah rusuk
- Rasa sakit yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan
- Rasa sakit yang hilang timbul
- Sensasi terbakar atau sakit saat buang air kecil (anyang-anyangan)
- Urine berwarna merah mudah, kemerahan, atau cokelat
- Urine keruh dan berbau tidak sedap
- Sensasi buang air kecil yang tidak puas
- Sering ingin buang air kecil
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil jika batu ginjal menyebabkan infeksi
Batu yang mengalir dan berpindah ke saluran kencing lainnya bisa menyumbat dan menyebabkan peradangan yang membuat Anda mengalami demam. Periksakan kondisi Anda jika gejala atas juga disertai demam.