ZA Bank Luncurkan Layanan Perdagangan Kripto untuk Ritel, Pertama di Asia!

JAKARTA - Bank digital terbesar di Hong Kong, ZA Bank, menorehkan sejarah baru dengan meluncurkan layanan perdagangan aset kripto untuk nasabah ritel. Dengan ini, ZA Bank menjadi bank pertama di Asia yang memungkinkan nasabah membeli dan menjual aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) langsung melalui aplikasi perbankan mereka.

Melalui kemitraan dengan HashKey Exchange, platform perdagangan kripto berlisensi di Hong Kong, ZA Bank, menghadirkan transaksi yang mudah dan aman. Dalam pernyataan resminya, ZA Bank menyebut bahwa nasabah kini dapat memperdagangkan mata uang kripto utama dalam dolar Hong Kong (HKD) maupun dolar AS (USD) tanpa perlu berpindah platform.

Biaya Terjangkau

Layanan ini tersedia 24/7, dengan nilai transaksi minimum 70 dolar AS (sekitar Rp1,1 juta) atau 600 dolar Hong Kong per transaksi, menjadikannya dapat diakses oleh berbagai kalangan. Sebagai insentif awal, ZA Bank membebaskan biaya komisi hingga Juni 2025. Setelah itu, akan dikenakan biaya platform sebesar 1,5% dan komisi tetap sebesar 1,99 doolar AS (Rp31.482) atau 15 dolar Hong Kong per transaksi.

Menurut Calvin Ng Chung-ho, Wakil Direktur Eksekutif ZA Bank, langkah ini merupakan respons terhadap permintaan yang terus meningkat akan layanan kripto. Berdasarkan survei Hong Kong Investment Funds Association, 75% investor ritel di wilayah tersebut menunjukkan minat tinggi untuk memperdagangkan mata uang digital.

Peluncuran ini sejalan dengan visi Hong Kong menjadi pusat global perdagangan aset digital. Sejak 2022, kota ini telah memberikan lisensi kepada beberapa platform kripto besar, termasuk HashKey dan OSL Exchange.

Namun, tidak semua berjalan mulus. Dari 24 perusahaan yang mendaftar lisensi, 12 menarik aplikasinya pada 2024, termasuk pemain besar seperti Bybit dan Huobi HK. Meski begitu, ZA Bank tetap optimistis bahwa inovasi ini akan memperkuat posisi Hong Kong dalam industri kripto global.