VanEck Ramal Bitcoin Tembus 180.000 Dolar AS, Jim Crammer Malah Ngomong Gini

JAKARTA - VanEck, perusahaan manajer aset global, memprediksi harga Bitcoin akan mencapai 180.000 dolar AS (sekitar Rp2,8 miliar) pada siklus pasar kali ini. Kepala Riset Aset Digital VanEck, Matthew Sigel, menyebutkan bahwa kondisi regulasi yang semakin mendukung dan meningkatnya minat institusional menjadi faktor pendorong utama.

Undang-Undang Financial Innovation and Technology for the 21st Century (FIT21), yang disahkan DPR AS pada Mei 2024, menjadi landasan penting dalam memperjelas kerangka hukum untuk aset digital. FIT21 bertujuan mempertegas peran Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dan Securities and Exchange Commission (SEC). 

Meski menuai kritik dari Gedung Putih terkait perlindungan konsumen, undang-undang ini dianggap memberikan kepastian yang dibutuhkan investor kripto. Selain itu, pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, yang dikenal ramah terhadap aset digital, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Beberapa pejabat pro-kripto telah ditunjuk dalam posisi strategis, termasuk Menteri Keuangan, Scott Bessent.

VanEck juga mencatat lonjakan minat institusional terhadap Bitcoin. Banyak penasihat investasi kini mulai memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap aset ini. Volume perdagangan Bitcoin terus meningkat, dengan nilai transaksi harian dilaporkan mencapai 111 miliar dolar AS (sekitar Rp1.755 triliun).

Harga Bitcoin Terkoreksi

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran 98.534 dolar AS (Rp1,56 miliar), naik lebih dari 140% sejak awal tahun. Koreksi harga yang terjadi baru-baru ini dianggap sebagai fase konsolidasi sebelum potensi kenaikan lebih lanjut. 

Merosotnya harga Bitcoin terjadi setelah Jim Crammer, pembawa acara Mad Money di CNBC mengatakan bahwa Bitcoin adalah pemenang. Publik, terutama investor dan trader menjuluki Crammer sebagai “inverse Crammer.” Pasalnya segala yang dia ucapkan memiliki arti kebalikannya. Misalnya ketika Jim Crammer mengatakan pasar kripto bearish, maka yang terjadi biasanya bullish.

Saat penulisan, 25 November, harga Bitcoin diperdagangkan di level Rp1,55 miliar per koin. Merosot 0,9 persen dalam 24 jam terakhir berdasarkan data CoinGecko.