Israel-Hizbullah Berbalas Serangan, Gencatan Senjata yang Dimotori Amerika Semakin Sia-sia

JAKARTA - Serangan Israel menghantam Lebanon selatan dan pinggiran ibu kota Beirut dan menewaskan lima petugas medis. Sementara Hizbullah menembakkan roket di Khiyam.

Israel terus melanjutkan operasi militernya yang intens terhadap kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, menghilangkan harapan upaya utusan AS dapat mengarah pada gencatan senjata dalam waktu dekat.

Sementara Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan roket ke pasukan Israel di timur Khiyam setidaknya empat kali pada Jumat, 22 November.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters, pasukan Israel juga telah maju di sejumlah desa di sebelah barat.

Mereka mengatakan Israel kemungkinan besar berusaha mengisolasi Khiyam menjelang serangan besar terhadap kota tersebut.

Serangan Israel terhadap dua desa lain di Lebanon selatan menewaskan total lima petugas medis dari pasukan penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah, kata kementerian kesehatan Lebanon.

Sebelumnya mediator Amerika Amos Hochstein mengatakan awal pekan ini di Beirut gencatan senjata “dalam genggaman kita”.

Amos melanjutkan perjalanan untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz sebelum kembali ke Washington, menurut outlet berita Axios.

Kunjungannya bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari satu tahun antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, yang meningkat secara dramatis ketika Israel meningkatkan serangannya pada akhir September dan mengirim pasukan darat ke Lebanon pada 1 Oktober.

Pasukan Israel telah memerangi Hizbullah di kota-kota sepanjang perbatasan dan minggu ini mereka bergerak lebih jauh ke tepi Khiyam, sebuah kota sekitar enam km (empat mil) dari perbatasan.