Bagikan:

JAKARTA - Serangan udara Israel meratakan bangunan di dekat salah satu persimpangan lalu lintas tersibuk di Beirut, Lebanon.  Israel terus melakukan pemboman intensif terhadap wilayah kota yang dikuasai Hizbullah.

Serangan tersebut terjadi di dekat persimpangan Tayouneh di daerah di mana pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah bertemu dengan bagian lain kota tersebut pada Jumat, 15 November.

Israel minggu ini telah meningkatkan serangan udara terhadap wilayah pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah – peningkatan yang bertepatan dengan kontak diplomatik pimpinan AS untuk mengakhiri konflik.

Duta Besar AS untuk Lebanon pada Kamis menyerahkan rancangan proposal gencatan senjata kepada ketua parlemen Lebanon Nabih Berri, yang didukung oleh Hizbullah untuk melakukan perundingan, kata dua sumber politik senior Lebanon kepada Reuters tanpa memberikan rincian.

Draf tersebut merupakan proposal tertulis pertama Washington untuk menghentikan pertempuran antara sekutunya Israel dan Hizbullah yang didukung Iran setidaknya dalam beberapa minggu, kata sumber tersebut.

“Ini adalah rancangan untuk mendapatkan observasi dari pihak Lebanon,” salah satu sumber mengatakan kepada Reuters.

Ketika ditanya mengenai usulan tersebut, juru bicara Kedutaan Besar AS di Beirut mengatakan “upaya untuk mencapai kesepakatan diplomatik sedang berlangsung.”

Seorang diplomat senior, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, menilai bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan gencatan senjata dan berharap gencatan senjata dapat dicapai.

Diplomasi tersebut menandai upaya terakhir pemerintahan AS untuk mengamankan gencatan senjata di Lebanon, ketika upaya untuk mengakhiri perang di Gaza tampaknya sia-sia.

Pejabat senior Iran Ali Larijani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, bertemu Berri dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati di Beirut pada hari Jumat, media Lebanon dan Iran melaporkan.

Menjelang serangan udara terbaru, militer Israel mengeluarkan peringatan di media sosial yang mengidentifikasi bangunan di pinggiran selatan dan meminta penduduk untuk mengungsi, dengan mengatakan bangunan tersebut berada di dekat fasilitas Hizbullah.