Survei WRC di Pilkada Kukar: Elektabilitas Dendi-Alif 62,7 Persen, Edi-Rendi 30,8 Persen, dan Awang-Ahmad 2,3 Persen

JAKARTA - Lembaga survei Warna Research Center (WRC) merilis hasil survei terkait peta suara masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) terhadap tiga pasang calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar menjelang dua minggu Pilkada 2024. 

Hasil dalam simulasi pertanyaan tertutup, elektabilitas pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi berada di posisi teratas dengan angka mencapai 61,7 persen.  

Disusul pasangan calon petahana Edi Damansyah-Rendi Solihin dengan 26,2 persen, dan pasangan calon dari jalur independent Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais dengan 2,2 persen. Serta responden yang tidak memilih mencapai 9,9 persen. 

"Begitu juga ketika 1.480 responden diuji untuk memilih pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara dengan simulasi pencoblosan dengan surat suara. Hasilnya, pasangan nomor urut 03, Dendi Suryadi-Alif Turiadi meraih suara sebanyak 62,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Warna Research Center (WRC), Frika Faudillah dalam paparannya, Kamis, 21 November. 

"Sementara pasangan Calon nomor urut 01, Edi Damansyah-Rendi Solihin mendapat suara sebanyak 30,8 persen, pasangan nomor urut 02, Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais mendapatkan suara sebanyak 2,3 persen, dan kartu suara yang tidak dipilih atau dicoblos sebanyak 4,2 persen," sambungnya. 

WRC juga melakukan survei dari pilihan secara top of mind di mana respoden diberikan kebebasan untuk memilih nama yang dipilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara jika pilkada digelar hari ini. Hasilnya, nama pasangan Dendi Suryadi-Alif Turiadi disebut dan dipilih sebanyak 57,4 persen. 

"Kemudian nama Edi Damansyah-Rendi Solihin disebut dan dipilih sebanyak 21,4 persen, dan nama pasangan Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais disebut dan dipilih sebanyak 1,1 persen. Sementara sebanyak 20,1 persen tidak memilih dan memilih nama lainnya," kata Frika. 

Frika mengatakan, hasil survei ini juga memotret persepsi masyarakat Kutai Kartanegara terkait kinerja Edi Damansyah-Rendi Solihin selama dua periode memimpin Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasilnya, sebanyak 72,3 warga Kukar tidak menginginkan Edi Damansyah memimpin kembali dengan alasan sudah menjabat sebagai bupati dua periode. 

Selain itu, lanjut Frika, sebanyak 70,6 persen masyarakat menilai selama 5 tahun terakhir pemerintahan Edi Damansyah-Rendi Solihin gagal menyediakan layanan air bersih dan energi listrik masih di wilayah -wilayah terpencil.

Lalu, sebanyak 71,4 persen menyatakan tidak tersedianya layanan kesehatan yang berkualitas dan belum optimalnya layanan Puskesmas dan dukungan sarana prasarana kesehatan di Kutai Kartanegara dalam 5 tahun terakhir. 

Sementara sebanyak 65,7 persen responden menilai, selama 5 tahun Edi Damansyah-Rendi Solihin memimpin petahana gagal menyediakan ketersediaan ketersediaan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat di Kukar yang menyebabkan 6.000 siswa lulusan SMP tidak tertampung di tingkat SMA atau sederajatnya.

"Sehingga, membebani biaya bagi para orang tua wali murid untuk memasukan anaknya di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat di luar Kutai Kartanegara. Akibat hal itu juga membuat ribuan murid lulusan SMP di Kutai Kartanegara tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat," ucapnya.

Survei ini dilakukan pada periode 9-18 November 2024 dengan melibatkan 1.480 warga Kukar yang terdaftar dalam Daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024. 

Metode survei ini menggunakan Metode Multistage Random sampling yang didasarkan pada populasi pemilih tetap untuk Pilkada Kutai Kartanegara 2024 sebanyak 552.469 pemilih yang terdaftar, dengan 287.725 pemilih laki-laki dan 264.744 pemilih perempuan.

Hasil survei ini memiliki Margin of Error sebesar -/+ 2,54 persen pada Tingkat Kepercayaan 95 persen.