Soal Tugu Sepeda Berbiaya Rp. 800 Juta, Komunitas Gowes: Lebih Baik Pemprov DKI Bereskan Jalur Terproteksi
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bakal mendirikan tugu sepeda di Jalan Sudirman. Kata Wakil Gubernur Riza Patria, tugu berbiaya Rp. 800 dibangun untuk menunjukkan keberpihakan Jakarta pada pesepeda. Pernyataan Riza dikomentari publik.
Jadi bagian dari pembangunan jalur sepeda permanen, tugu pesepeda diharapkan jadi pendorong meluasnya budaya gowes. Sepeda diharapkan jadi moda transportasi, bukan lagi sekadar rekreasi atau olahraga.
Selain itu, Riza menyebut tugu sepeda juga kesempatan bagi para pelaku seni rupa untuk berkreasi. "Ini menunjukkan keberpihakan kami terhadap pengguna jalan, ini adalah sesuatu yang baik. Dan kami ingin mempercantik Ibu Kota," terang Riza, di Balai Kota, Kamis, 9 April.
Wacana pembangunan tugu itu dikritik banyak pihak. Salah satunya, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand berkicau: Program ini tidak bermanfaat. Tidak memiliki landasan filosofis.
Ferdinand berpendapat Pemprov DKI seharusnya membangun tugu yang terkait dengan kebudayaan atau sejarah Jakarta, "bukan seperti ini yang tidak bermanfaat."
Sebuah komunitas sepeda dari Surabaya turut berkomentar. Lewat akun @subcyclist, mereka berpendapat keberpihakan terhadap pesepeda tak dapat dilihat dengan cara membangun simbol.
Baca juga:
- Konstitusi Izinkan Nyapres Lagi di 2024, Trump: Saya akan Bantu Politikus Republik Menangi Kongres 2022
- Usai Jalani Rehabilitasi, Penyu Belimbing Korban Cuaca Ekstrem Texas Dilepasliarkan ke Laut
- Kemiskinan, Perlindungan Anak dan Kebanggaan Petarung Beladiri Thailand
- Malang Kembali Diguncang Gempa, Minggu Pagi Ketika Masih Banyak Warga Terlelap
Pemprov DKI lebih baik mengencangkan pembangunan jalur sepeda terproteksi ketimbang membangun simbol. "Tugu sepeda itu bukan bukti keberpihakan. Itu cuma bukti anggaran sudah dikeluarkan untuk kesia-siaan," tulis mereka.
"Dengan Rp800 juta padahal bisa nambah lagi jalur sepeda permanen terproteksi optimal yang justru adalah sebenar-benarnya wujud dari "KEBERPIHAKAN." Ups. Lali, KTP-ku melu Tambaksari."
Riza sendiri sempat membuka sumber anggaran pembangunan tugu sepeda tidak dicomot dari kas pemerintah daerah, melainkan disokong swasta. "Anggarannya dari pihak kewajiban swasta. Dari pihak ketiga."
Tugu yang dibangun berbentuk ban sepeda. Menurut Riza, pembangunan tugu itu masuk ke dalam proyek sebelas jalur sepeda permanen yang akan dibangun di kawasan yang sama. Proyek pembangunan tugu dan jalur sepeda itu senilai Rp28 miliar.