Sering Bertengkar dengan Pasangan, Ini 2 Cara Mengatasi Perdebatan
JAKARTA - Kunci dari hubungan sehat adalah komunikasi yang baik. Namun, solusi untuk mengatasi perdebatan dalam argumen yang menimbulkan masalah sebuah hubungan, adalah hal yang sulit dihindari. Terkadang memulai frasa dengan "Aku" yang sederhana dapat mengubah segalanya menjadi lebih baik.
Psychology Today, Selasa, 19 November, menemukan dua cara agar dapat dengan mudah beradaptasi dengan masalah dalam menjalin hubungan. Berikut selengkapnya.
Dengarkan Secara Aktif Sebelum Menanggapi
Parafrase empatik melibatkan mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat orang lain berbicara, tanpa menyela atau merencanakan tanggapan Anda secara mental.
Penting juga untuk kemudian menyatakan kembali isi dari apa yang dikatakan orang lain dan mengakui emosi di baliknya. Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan hingga pada tingkat kognitif dan emosional. Ketika orang merasa didengarkan, mereka cenderung tidak bersikap defensif, yang merupakan kunci dalam meredakan ketegangan.
Misalnya, jika pasangan berkata, "Aku benar-benar stres karena kamu tidak menelepon padahal kamu berjanji akan menelpon," alih-alih bereaksi defensif atau mengabaikan, Anda dapat menanggapi dengan mengatakan, "Aku mengerti kenapa kamu stres sebab kami mengharapkan aku menelepon, sedangkan aku tidak menepatinya."
"Kami menemukan bahwa orang menilai pendengar yang tidak setuju dengan mereka sebagai pendengar yang buruk daripada pendengar yang setuju dengan mereka," tulis Bella Ren dan Rebecca Schaumberg, penulis sebuah studi yang diterbitkan April ini di Psychological Science.
"Rata-rata, pembicara merasa pendengar mendengarkan mereka dengan lebih baik ketika pendengar tersebut fokus pada pembicara, menunjukkan pemahaman, dan menunjukkan rasa hormat serta minat pada apa yang dikatakan pembicara. Jadi, meski pendengar tidak setuju dengan pembicara, tetap ada baiknya bagi mereka untuk mendengarkan dengan baik," tambah para peneliti.
Dorong Dialog yang Saling Menghargai
Jika Anda tidak yakin tentang apa yang sebenarnya dirasakan pasangan atau mengapa mereka marah, mengajukan pertanyaan klarifikasi dapat mencegah kesalahpahaman.
Contohnya, jika pasangan berkata, "Kamu tidak pernah menanggapi saranku dengan serius," Anda dapat menanggapi dengan, "Sepertinya Kamu merasa kontribusimu tidak dihargai. Bisakah Kamu memberitahuku lebih lanjut kenapa Kamu merasa demikian?" Ini tidak hanya menunjukkan bahwa Anda tertarik memahami perspektif pasangan, tetapi juga mendorong dialog lebih lanjut daripada menghentikannya.
Baca juga:
Menindaklanjuti dengan sebuah pertanyaan artinya Anda membuka pintu bagi pasangan mengklarifikasi atau menjelaskan perasaan mereka, sekaligus menghindari miskomunikasi. Wawasan yang lebih mendalam ini dapat mengubah arah pembicaraan menuju penyelesaian, karena pembicara merasa lebih dipahami dan cenderung tidak bereaksi secara emosional.
Parafrase empatik juga melibatkan pengakuan emosi pembicara tanpa memasukkan penilaian atau pendapat Anda sendiri. Ini berarti berfokus pada apa yang mereka rasakan, bahkan jika Anda tidak setuju dengan perspektif mereka, dan menahan keinginan untuk langsung mengoreksi atau menjelaskan diri Anda sendiri. Dengan melakukan hal itu, Anda menciptakan ruang yang aman untuk berdialog, yang secara alami meredakan konflik.