Bagikan:

YOGYAKARTA – Pasangan yang bahagia pun, tidak pernah tidak mengalami masalah yang kerap memicu konflik. Setiap pasangan berkomitmen, masing-masing orangnya memiliki perspektif yang berbeda. Kadang, perbedaan tersebut membuat konflik tak selesai dan dibiarkan berdebu.

Menurut Steven Ing, MFT., yang telah 30 tahun berprofesi menjadi terapi keluarga dan pernikahan, konflik adalah bagian penting yang tak terhindarikan dari setiap hubungan. Tidak hanya pasangan berkomitmen, guru dan murit, dan sesama teman juga mengalami konflik. Ing mengatakan bahwa sepasang kekasih perlu menjadi tim yang sehat. Tujuannya cukup sederhana, yaitu untuk memiliki kehidupan yang indah dan memecahkan setiap masalah sepanjang kehidupan.

Untuk menyelesaikan konflik secara adil, pasangan perlu memahami bahwa dalam kerja tim tidak ada status pemenang dan kalah. Aturan untuk menyelesaikan konflik secara adil, diungkapkan Ing dilansir Psychology Today, Kamis, 25 Agustus.

Pertama, setiap orang yang berpasangan tidak boleh menyalahgunakan status mereka yang sudah berkomitmen. Maksudnya, tidak boleh ada teriakan, ejekan, pelabelan, atau perilaku mengendalikan satu sama lain. Misalnya, mengatur cara berpakaian atau dengan siapa menjalin relasi pertemanan.

menyelesaikan konflik dengan pasangan secara adil
Ilustrasi menyelesaikan konflik dengan pasangan secara adil (Freepik/Drobotdean)

Aturan kedua, setiap orang yang berkomitmen adalah subjek hidup yang memiliki keutuhan diri. Artinya setiap orang penting untuk saling terbuka soal finansial, kehidupan seks, relasi dengan orang tua, dan lain sebagainya. Ing juga mengatakan bahwa pertengkaran yang adil tidak membunuh karakter satu sama lain. Lebih jauh lagi, Anda dan pasangan perlu menerima keutuhan subyek satu sama lain.

Ketiga, perdebatan perlu atas dasar kesepakatan bersama. Mulai dari kesepakatan waktu hingga meredam perilaku reaktif yang memicu konflik jadi lebih meruncing.

Melalui ketiga aturan di atas, mulai dari menghormati status setiap orang, menerima karakter satu sama lain, dan beradu argumen berdasarkan kesepakatan, bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara adil.